Kasad minta polisi ungkap penusukan yang tewaskan Pratu Aspin
Merdeka.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyerahkan sepenuhnya kasus penusukan terhadap prajurit TNI AD yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) kepada pihak kepolisian. Kasad yakin polisi sangat profesional untuk mengungkap kejadian yang mengakibatkan prajurit TNI AD tersebut meninggal dunia.
"Pembunuhan yang tidak ada saksi saja Polisi bisa mengungkap, apalagi ini di depan umum," ungkap Kasad, di Jakarta, Minggu (12/7).
Peristiwa penusukan yang menimpa prajurit TNI AD tersebut terjadi di areal parkir lapangan Syekh Yusuf Jalan Masjid Raya Sungguminasa, Sombaopu, Gowa, Sulawesi Selatan, pada Minggu pukul 01.30 WITA dini hari.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Saat itu Pratu Aspin Mallobasang anggota Yonif 433 Kostrad bersama Pratu Fatku
Rahman anggota Brigif L-3/K sedang menonton festival bedug. Saat berada di area parkir
mereka didatangi oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 20 orang, dan tanpa basa basi mereka melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Menurut saksi mata yang berada di sekitar kejadian salah satu pelaku yang berambut pendek, berkopiah hitam dan berbadan tegab melakukan penusukan terhadap dua orang anggota TNI AD tersebut yang mengakibatkan Pratu Fatku Rahman mengalami luka tusuk dan berhasil melarikan diri, satu orang anggota TNI AD atas nama Pratu Aspin tewas akibat luka tusuk. Usai melakukan penusukan pelaku melarikan diri dengan mengendarai motor Scorpio berwarna silver variasi hitam nopol belum diketahui.
Selanjutnya atas peristiwa tersebut Kasad menyerahkan sepenuhnya pengusutan kepada pihak kepolisian hingga tuntas.
Sebelumnya 2 orang onggota TNI AD tersebut sedang melaksanakan cuti lebaran gelombang pertama dengan tujuan di Daerah Gowa, karena yang bersangkutan asli daerah tersebut. Gelombang cuti dilingkungan TNI Angkatan Darat untuk personil Satpur dibagi menjadi 3 gelombang. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompolnas mengklaim penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaIa mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 5 orang terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan guna diperiksa sebagai saksi atas dugaan penyebaran hoax yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaPaspampres Diduga Culik dan Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaHasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terhadap AKP Dadang disorot lantaran pelaku terlihat tidak diborgol hingga diduga dibiarkan sambil merokok.
Baca SelengkapnyaSupriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.
Baca Selengkapnya