Kasad Ungkap Covid-19 Klaster Secapa AD Bermula Saat Dua Perwira Berobat ke RS
Merdeka.com - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Semua itu terungkap dari ketidaksengajaan saat dua orang prajurit atau perwira siswa yang berobat ke rumah sakit karena keluhan bisul dan tulang belakang.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal Andika Perkasa, menceritakan dua pekan lalu, berdasarkan laporan pertama dari komandan Secapa AD kepada dirinya, ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira.
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka di swab (prosedur sebelum dioperasi) dan (hasilnya) positif," papar Andika.
-
Apa yang dimaksud dengan hasil positif tespek? Dua garis (pada tespek strip/cassette) atau tulisan 'Hamil' (pada tespek digital) menunjukkan hasil positif.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
Andika menyampaikan dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Sabtu (11/7).
"Nah hari itu juga Sabtu yang lalu saya dilaporin, kemudian saya bantu alat rapid test, kita kirim dari Jakarta sejumlah 1.250, karena jumlah siswa Secapa saat itu dan sampai saat ini adalah 1.198 tapi karena pertimbangan ada para pelatih yang hari-hari berinteraksi dengan mereka, maka akhirnya kami kirim 1.400 (alat rapid test)," ia melanjutkan.
Hasil dari rapid test tersebut menghasilkan 187 orang reaktif. Namun, ia ingin hal ini lebih meyakinkan dengan dilakukan tes swab kepada seluruh siswa Secapa bersama seluruh staf yang ada. Hasil tes di laboratorium akhirnya kasus ditemukan sekitar 1.200 yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat ini, ia menyatakan ada 1.280 personel yang positif Covid-19 di Secapa AD. Di antaranya, 991 personel merupakan siswa, dan 289 staf di Secapa beserta anggota keluarga dari staf.
Mayoritas personel yang positif COVID-19 itu tanpa gejala apapun. Hanya sedikit personel yang dirawat karena bergejala ataupun mengidap penyakit lainnya. Di antara ribuan yang positif tersebut, 16 personel dirawat di Rumah Sakit Dustira.
"Dan 16 yang masih positif tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apapun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," kata Andika.
Sudah Ada yang Negatif
Setelah temuan itu, Andika mengungkapkan beberapa di antara dari mereka sudah ada yang sembuh atau negatif Covid-19. Sejak hari Selasa kemarin, mereka sudah dilakukan swab kedua, untuk sementara hasilnya ada 14 yang dinyatakan menjadi negatif, sisanya masih menunggu hasil laboratorium.
"Jadi sekarang baik yang siswa maupun yang staf Secapa yang tadinya 1.280 itu sudah berkurang, dari siswa kurang 17 kemudian dari staf atau anggota Secapa itu sudah berkurang 12 alias total 27," terang dia.
"Tapi 296 orang ini sebetulnya karena belum dilapori dari rumah sakit untuk hasil lab PCR. Jadi untuk selanjutnya kita akan tuntaskan swab kedua sampai kita dapat. Kemudian kita berangkat dari situ, yang sudah negatif sekarang sore ini kita sudah pisahkan dari yang positif di tempat yang berbeda tapi masih di Secapa," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKPK bakal segera menetapkan pihak yang akan dijadikan tersangka dan lakukan penahanan
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPegawai Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dites urine mendadak. Hasilnya, dua orang dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau kepada tenaga kesehatan (nakes) apabila dalam 1x24 jam terdapat kasus Mycoplasma Pneumonia segera melaporkan.
Baca SelengkapnyaTes kesehatan yang menjadi salah satu syarat pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 ini akan berlangsung sekitar 8-10 jam.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPencegahan ke luar negeri lima orang tersebut mulai berlaku enam bulan pertama dan dapat diperpanjang.
Baca SelengkapnyaTNI memeriksa sebanyak 20 orang saksi terkait kasus dugaan suap Kabasarnas
Baca Selengkapnya