Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasal janji tegas amankan perairan Natuna dari gangguan negara asing

Kasal janji tegas amankan perairan Natuna dari gangguan negara asing Sertijab KASAL. ©handout Puspen TNI

Merdeka.com - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi angkat suara mengenai sengketa Laut China Selatan yang diklaim China melalui sembilan titik laut di perairan Natuna. Ade menegaskan bahwa sembilan titik yang digambar China memang masuk ke dalam Zone Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia.

"Laut China Selatan itu bagi kita penting untuk mengamankan wilayah perairan NKRI. Selain itu kita juga menjaga kawasan tersebut, dari bahaya-bahaya adanya penyelundupan," kata Laksamana Ade dalam kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/3).

Kasal mengatakan pentingnya menjaga perbatasan di perairan Natuna karena berkaitan dengan sumber daya alam, termasuk gas bumi yang cukup besar terkandung di wilayah tersebut.

"Ya sumber daya alam serta yang lainnya juga menjadi pertimbangan, seperti illegal entry atau illegal fishing yang marak terjadi di sana," ujarnya.

Laksamana Ade mengakui bahwa ketegasan Indonesia dalam mengamankan wilayah Indonesia, terutama dari Presiden Jokowi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, telah berdampak positif.

Dirinya berjanji pengamanan perairan Indonesia akan terus dimaksimalkan oleh TNI AL, sebagai garda terdepan dalam menjaga batas teritori wilayah perairan Indonesia dari potensi gangguan eksternal.

"Kalau untuk illegal fishing sendiri, sampai sekarang sudah jauh lebih berkurang. Bahkan kemarin kita dari TNI AL malah kembali berhasil menangkap tiga kapal Vietnam di wilayah perairan Natuna," ujar Laksamana Ade.

Menurut Kasal, setiap kapal yang melanggar batas teritorial Indonesia dan melakukan illegal fishing tidak melulu ditenggelamkan, tetapi harus merujuk pada peraturan yang berlaku.

"Nanti kita proses dulu. Kita dari TNI AL lebih menekankan pengamanan wilayah perbatasan perairan, karena memang hal itu ada di peraturan UU 1945. Di situ juga menyebutkan bahwa kita itu bisa melakukan penenggelaman dengan bukti permulaan. Dan tentunya, kita sekarang berproses pada ekstra hukum saja dulu, yaitu penegakan hukum di laut," pungkasnya.

(mdk/rep)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China
Konflik LCS, Kepala Bakamla Ingin TNI Diperkuat Melebihi China

Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan
Menko Polhukam: Perlu Hati-hati Menangani Konflik Laut China Selatan

"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna
VIDEO: Sehari Usai Prabowo Dilantik, Bakamla Usir Kapal Coast Guard China Dari Natuna

Kapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara

Baca Selengkapnya
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Alasan Presiden Jokowi Ingin Segera Bentuk Indonesia Coast Guard
Alasan Presiden Jokowi Ingin Segera Bentuk Indonesia Coast Guard

Ancaman terhadap kita di indonesia juga ada ancaman teritori, ada ancaman terhadap ideologi, ancaman terhadap demokrasi sosial politik,

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia

Baca Selengkapnya
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia
Kunjungi China Lalu ke Amerika: Bandul Diplomasi Prabowo di Mata Dunia

Prabowo memilih kunjungan pertamanya ke China setelah jadi presiden. Kemudian, dia langsung bertolak ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan

Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan negara yang memiliki kepentingan keamanan dan ekonomi.

Baca Selengkapnya