'Kasihan Anak Kami Jadi Bodoh dan Tidak Sehat Gara-Gara Asap'
Merdeka.com - Kabut asap masih menyelimuti Kota Pekanbaru dan beberapa kabupaten lain di Riau. Kualitas udara masuk kategori tidak sehat hingga ke level berbahaya. Itu semua diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Imbasnya, seluruh sekolah dan kampus di Pekanbaru meliburkan pelajar dan mahasiswanya. Para pelajar tidak mendapat pendidikan selama dua pekan terakhir, atau lebih dari 10 hari. Para orang tua khawatir anak mereka jadi bodoh.
"Kasihan anak-anak kami jadi bodoh dan tidak sehat gara-gara asap akibat karhutla. Anak kami tidak sekolah sudah beberapa hari walaupun mereka diberi PR selama libur, tapi tetap juga pendidikan itu terganggu," kata Zulkarnain Kadir kepada wartawan, Jumat (20/9).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Di mana wilayah yang memiliki kualitas udara terburuk? Laporan tersebut menyatakan Afrika masih menjadi benua yang paling kurang terwakili, dengan sepertiga dari populasi masih kekurangan akses ke data kualitas udara, serta kondisi iklim dan kabut asap lintas batas menjadi faktor utama di Asia Tenggara, di mana konsentrasi PM2.5 meningkat di hampir semua negara.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
Tak hanya itu, Zul kecewa dengan lambannya kinerja pemerintah dalam menangani karhutla sehingga banyak anak-anak terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Banyak anak-anak kena ISPA, sehingga mereka sakit. Ke depan kalau masih ada juga karhutla yang berakibat asab di Indonesia khususnya di Riau, kami para orang tua dan anak-anak yang jadi korban, meminta kepada Allah SWT, agar si pembakar dan si penyuruh termasuk yang memberi izin, yang harusnya menjaga ditimpakan dosa yang besar," pinta Zul.
Zul mendoakan agar para pelaku karhutla diberi azab yang setimpal atas kelakuannya. Dia juga berharap, ke depan jangan ada lagi pemerintah yang saling menyalahkan, saling lempar tanggung jawab kalau karhutla terjadi. Seperti pemerintah pusat menyalahkan pemerintah daerah dan juga sebaliknya.
"Si A menuduh si B, dan sebaliknya. Tidak ada satupun yang mau tanggung jawab siapa yang salah. Untuk korporasi dan pengusaha sawit, jagalah hutan itu, sudah banyak kalian mendapat rezeki, kalian rusak juga mereka. Jagalah seperti kalian menjaga diri dan keluarga kalian. Jangan untung saja yang dipikir," ucap Zul.
Wali murid lainnya, Heri Susanto setuju keputusan pemerintah meliburkan anak sekolah lantaran kondisi udara di Pekanbaru di level berbahaya.
"Tentunya dengan memberikan tugas (Pekerjaan Rumah) yang wajib mereka kerjakan di rumah," ujar Heri Susanto.
Menurut Heri, dia dan warga Pekanbaru lainnya sebagai orang tua harus mampu dan tegas menjaga anak-anaknya agar tetap berada di rumah.
"Anak saya ada dua, yang satu MTs (Madrasah Tsnawaiyah setara SMP), satu lagi MA (Madrasah Aliyah setara SMA). Mereka diberi tugas oleh gurunya," kata Heri.
Selain itu, kata Heri, orang tua juga mesti memberi pemahaman kepada anak-anak bahwa efek dari asap yang berada di level berbahaya berdampak pada kesehatan hari ini dan ke depannya.
"Persoalan hari ini adalah dimana sebagai orang tua seolah-olah beranggapan asap ini tidak berbahaya dan membiarkan anak-anaknya bermain di luar. Jangan begitu, kita harus didik anak kita di rumah, ajarkan ilmu yang bermanfaat, juga tentang kebakaran hutan dan kondisi sekarang ini. Supaya di masa depan anak-anak, tidak ada lagi kebakaran hutan," kata Heri.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Pemko Pekanbaru memperpanjang masa libur anak sekolah mulai dari Paud, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama.
"Berdasarkan hasil rapat, disepakati libur sekolah kembali diperpanjang hingga Sabtu 21 September," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemko Pekanbaru Abdul Jamal, Kamis (19/8).
Disdik Pemko Pekanbaru memutuskan kebijakan itu sudah lima kali. Setiap kali keputusan, libur dilakukan selama dua hari karena mengingat kondisi kabut asap, dalam dua pekan terakhir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaHari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaTingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem melanda Kota Pekanbaru, Riau. Suhu rata-rata di kota tersebut mencapai 38 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca Selengkapnya