Kasus-3 dan Kasus-10 Sudah Negatif Corona, Tinggal Tunggu Hasil Lab Kedua
Merdeka.com - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, dua pasien corona kasus-3 dan kasus-10 telah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan laboratorium pertama. Sebelumnya, kedua pasien ini sempat dinyatakan positif COVID-19.
"Jadi pasien nomor 10 yang nasional itu di kita, jadi yang sudah konferensi negatif itu pasien nomor 3 dan nomor 10," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (12/3).
Syahril menuturkan, apabila hasil laboratorium kedua dari kasus 3 dan 10 tersebut dinyatakan negatif, maka kedua pasien tersebut diperbolehkan untuk pulang atau kembali bersama keluarga.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Saat ini, kondisi kedua orang tersebut dalam keadaan baik dan tidak mengalami perburukan serta masih dalam kondisi stabil. Sehingga, pihaknya masih menunggu hasil lab kedua dari pasien nomor 3 dan 10.
"Tadi rencana mau kita pulangkan hari ini, ternyata sampai hari ini labnya belum selesai dan kita belum mendapatkan hasil," tuturnya.
Sebab, dalam SOP yang ditetapkan, pasien harus lebih dulu dua kali melalui tahap pemeriksaan sebelum diperbolehkan pulang. Hasil lab mestinya sudah keluar hari ini. Namun ternyata ditunggu sampai sore belum juga keluar.
"Tetapi, kondisi pasiennya Alhamdulillah semua baik sama seperti kemarin stabil tidak terjadi perburukan semua baik, tensi keadaan umum, kemudian interaksi, kemudian bisa melakukan kegiatan sehari-hari," ungkap Syahril.
Jika sudah boleh pulang, keduanya harus perbanyak istirahat di rumah demi menjaga kesehatannya. Dia juga mengimbau, pasien ini tak bisa kontak langsung dengan masyarakat sekitar.
"(Boleh kontak langsung) Ya jadi gini, sama seperti penyakit lain saya kira ya, kalau kita abis dari rumah sakit samakan perlu istirahat di rumah jugakan ya. Jadi janganlah berbondong-bondong untuk besuk, kasihan dia biar istirahat," jelasnya.
"Yang kedua dibutuhkan juga dia untuk pemulihan kesehatannya. Artinya kalau dikatakan ada namanya self isolation, jadi mengisolasi sendiri, baik dia sendiri atau keluarganya. Tetapi jangan disebut dengan isolasi yang menakutkan, seolah-olah dia enggak boleh keluar tapi terbatas, pakai masker tetap," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaHasil tes kesehatan itu akan diserahkan oleh pihaknya ke KPU DKI Jakarta pada sore hari.
Baca Selengkapnya