Kasus Akseyna hingga Habib Rizieq masih mangkrak, ini kata polisi
Merdeka.com - Jelang akhir tahun 2017, sejumlah kasus masih mangkrak di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono membeberkan beberapa alasan kasus tersebut lamban atau malah jalan di tempat.
"Wajar ya. Belum keungkap mau setahun dua tahun wajar. Banyak sekali kasus lah, tak hanya satu dua kasus. Namanya suatu kasus tergantung dari bukti di lapangan. Ada dua metode yang kami gunakan, deduktif dan induktif. Dari kasus yang belum terungkap masih kami penyelidikan. Kan ada kasus yang setahun dua tahun baru terungkap," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (14/12).
Dia mencontohkan kasus tewasnya mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori, kasus makar hingga kasus Habib Rizieq Syihab. Argo mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan Kejaksaan soal penanganan perkara.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Masih kami komunikasikan dengan kejaksaan kekurangannya seperti apa," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta mengungkapkan, timnya menciduk 1.475 orang yang diduga sebagai preman di wilayah hukum Polda Metro Jaya sejak 7 hingga 13 Desember 2017. Dia mengatakan, operasi ini dilakukan untuk membuat aman kondisi Natal dan malam pergantian tahun.
"Kami tahan sebanyak 225, sisanya 1250 kita bina," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/12).
Menurut Nico, ribuan orang tersebut ditangkap berdasarkan sejumlah kasus berbeda, di antaranya ada kasus pemerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, penipuan dan sejumlah kasus lainnya.
"Ada copet, jambret, parkir liar, ngetem, pak ogah, tawuran, calo, penjualan miras dan derek liar yang banyak di keluhkan masyarakat. Kita masih akan menggelar operasi preman di wilayah hukum Polda Metro hingga 22 Desember mendatang," ujarnya.
Dari sejumlah orang tersebut, polisi menyita barang bukti seperti uang tunai Rp 350.513.493, empat pucuk senjata air softgun dan rakitan, 40 jenis senjata tajam, 43 unit motor, 13 unit mobil, 73 unit handphone, dan 289 botol minuman keras.
"Ke depan operasi ini akan dilaksanakan bersama polres dan hadir di sini. Kami berharap natal dan tahun baru berjalan aman," pungkas Nico.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca Selengkapnya"Pak Nawawi Pomolango, Ketua Sementara mengatakan sehabis dilantik itu akan mengejar Harun Masiku. Ternyata hanya omong doang karena kemarin buktinya tak ada,"
Baca Selengkapnya