Kasus Akun Twitter Diretas, Ustaz Haikal Hasan Beri Bukti Tambahan ke Polisi
Merdeka.com - Anggota Presidium Alumni 212, Haikal Hassan menyambangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Dia mengaku datang untuk memberikan keterangan tambahan terkait laporan diretasnya akun twitter pribadinya.
"Iya dulu (diretas). Nah saya lapor," kata Haikal di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Menurut Haikal, akun Twitternya diretas saat ajang pertarungan Pilpres 2019. Laporan soal ilegal akses itu pun dibuatnya lantaran pelaku mengisi berbagai cuitan yang meresahkan.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Siapa hacker yang mengincar HP Donald Trump? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Kenapa akun YouTube DPR RI dihack? Peretasan akun YouTube tersebut membuat geger.
"Diambil, diisi macam-macam sama dia," ujar dia.
Sementara, saat ditanya mengenai kasus penyebaran berita bohong alias hoaks, Haikal enggan menanggapinya.
"Ini mau nambahin laporan yang dulu, yang pernah. Mungkin mau nanya, polisinya mau nanya ada keterangan tambahan nggak, paling gitu," kata Haikal.
Tak Disinggung Kasus Hoaks
Haikal Hassan mengaku tidak di singgung sama sekali penyidik terkait laporan kasus dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks atau pun ujaran kebencian yang menjeratnya, saat datang ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
"Nggak ada bahasan soal itu," tutur Haikal.
Haikal menyebut, dia menyambangi Bareskrim Polri lantaran diminta penyidik memberikan keterangan tambahan terkait laporan diretasnya akun twitter pribadinya.
"Iya dulu (diretas). Nah saya lapor," jelas dia.
Menurut Haikal, akun Twitternya diretas saat ajang pertarungan Pilpres 2019. Laporan soal ilegal akses itu pun dibuatnya lantaran pelaku mengisi berbagai cuitan yang meresahkan.
"Saya apresiasi yang setinggi-tingginya ternyata polisi itu sangat profesional dan terus bekerja untuk cari siapa yang ambil. Cuma laporan ke Twitter itu kan jawabannya lama, nah setelah dapat jawaban, mungkin ada tambahan informasi yang dia (penyidik) butuhkan," kata dia.
Sebelumnya, akun @haikal_hassan pada Minggu 24 Maret 2019 menulis bahwa telah melihat Prabowo Subianto tidak salat Jumat dan malah minum bir di Yogyakarta. Haikal pun menyatakan bahwa akunnya diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Selain itu, polisi juga pernah melakukan pemeriksaan atas tindak lanjut dari laporan Achmad Firdaws Mainuri yang diterima Bareskrim pada 9 Mei. Pelapor memperkarakan Haikal dengan dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu juga dilaporkan terkait dugaan pelanggaran sesuai Pasal 14 ayat 2 dan 1 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 207 KUHP tentang Penghinaan Kepada Penguasa.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaPenyitaan terhadap akun Instagram dan e-mail oleh penyidik dianggap cacat formil
Baca SelengkapnyaTikToker Galih terancam penjara maksimal enam tahun.
Baca SelengkapnyaGalih Loss diduga menistakan agama Islam melalui kontennya di media sosial.
Baca SelengkapnyaMelki mengaku tidak tahu mengapa akun WA-nya diretas. Dia belum bisa memastikan siapa yang meretas akunnya.
Baca SelengkapnyaAiman meminta pengadilan mengabulkan gugatannya terhadap penyidik
Baca SelengkapnyaKonten Galih yang diunggah lewat akun Tiktok dengan nama Galihloss3 menuai kritik. Galih membuat konten tebak nama hewan yang bisa mengaji.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut dilayangkan buntut handphone miliknya disita penyidik Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaTerkini, polisi akan gelar perkara untuk menentukan naik atau tidak peristiwa yang dilaporkan ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi gara-gara kontennya yang berbau penistaan agama
Baca Selengkapnya