Kasus Cicak vs Buaya menuju jilid dua?
Merdeka.com - Sejak kemarin sore hingga pagi ini penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menggeledah Gedung Korlantas Polri di Jl MT Haryono, Jakarta Timur. Penggeledahan diduga terkait dengan penyidikan dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di lembaga itu.
Aksi KPK yang merangsek ke gedung salah satu korps terbesar Polri ini mengingatkan publik kepada kasus Cicak vs Buaya pada 2009. Istilah Cicak vs Buaya mencuat pertama kali lewat ucapan Kabareskrim saat itu Komjen Pol Susno Duadji yang merasa teleponnya disadap KPK.
"Cicak kok mau melawan buaya," kata Susno. Saat itu, Susno diduga menerima uang Rp 10 M terkait penanganan kasus Bank Century. Namun hal itu sudah dibantah berkali-kali oleh Susno.
-
Dimana kejatuhan cicak dianggap membawa nasib buruk? Khususnya di beberapa budaya Asia Tenggara, kejatuhan cicak di kaki dianggap sebagai pertanda buruk yang dapat berhubungan dengan kerugian finansial, masalah kesehatan, atau kegagalan dalam rencana hidup.
-
Bagaimana cara mengartikan kejatuhan cicak? Kejatuhan cicak di kaki dipercayai sebagai pertanda mengalami nasib buruk dalam banyak tradisi dan kepercayaan masyarakat.
-
Dimana mitos cicak jatuh berkembang? Dalam primbon Jawa, kejatuhan cicak di tangan kiri juga diartikan sebagai pertanda bahwa seseorang akan mendapatkan perlindungan dari bahaya atau masalah.
-
Bagaimana jika cicak nyaris jatuh di tubuh? Ketika seseorang melihat cicak nyaris jatuh di tubuhnya atau jatuh di dekatnya, mereka dianggap akan dijauhkan dari masalah dan mendapatkan perlindungan dari malapetaka.
-
Kenapa cicak bisa jatuh? Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan cicak tiba-tiba jatuh saat merayap di dinding atau permukaan lain.
Kasus Cicak vs Buaya semakin heboh ketika Polri 'membalas' dengan menetapkan status tersangka kepada dua pimpinan KPK saat itu, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Mereka diduga menerima uang dari Anggodo Widjojo, adik buron kasus Sistem Korupsi Radio Terpadu (SKRT). Namun, dugaan ini tidak pernah dibuktikan, karena kasus ini berujung pada deponering atau penghentian perkara demi kepentingan umum.
Kini aksi cicak kembali merepotkan buaya dalam penggeledahan kasus dugaan korupsi simulator SIM. Ketegangan ala Cicak Vs Buaya seolah terulang ketika penyidik KPK tertahan dan tidak diperbolehkan masuk ke Gedung Korlantas Polri. Hal ini lantas membuat tiga pimpinan KPK, Abraham Samad, Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto langsung turun ke lokasi penggeledahan. Kantor yang menaungi seluruh polisi lalu lintas di Indonesia itu pun akhirnya berhasil digeledah.
Namun keberhasilan penggeladahan ini sepertinya bukan akhir dari ketegangan, mengingat salah seorang jenderal Polri sudah ditetapkan menjadi tersangka. Inisialnya DS, berpangkat inspektur jenderal. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sebulan kasus ini terungkap, bagaimana kelanjutan kasus penipuan Iphone ini?
Baca SelengkapnyaKejagung terus mengusut kasus korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk di tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaJPU mendakwa dua saudara kembar dengan pasal berlapis.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan mendalami urgensi panggilan pemeriksaan terhadap para pendiri Sriwijaya Air, perihal tersangka Hendry Lie.
Baca SelengkapnyaJaksa juga turut menyita barang bukti dari tangan para tersangka
Baca SelengkapnyaPantauan di lokasi, terlihat Harvey maupun Helena mengenakan rompi merah muda dengan borgol yang membelit kedua tangan
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan akan mengusut tuntas kasus tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan itu yakni Harvey Moeis dan Helena Lim.
Baca Selengkapnya