Kasus Covid-19 Alami Lonjakan, KPAI Minta Fasilitas Rujukan Anak Ditambah
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah untuk menambah fasilitas rujukan pasien Covid-19 bagi anak-anak. Hal itu menyusul melonjaknya kasus Covid-19 pasca libur Idulfitri 1442 H.
"Beberapa fasilitas rujukan anak perlu ditambah dalam antisipasi angka lonjakan penularan, seperti di video antrean RS Wisma Atlet, bahwa ada kebutuhan di tengah orang tua mengantre sambil membawa anak dan menggendong anak," kata Komisioner KPAI, Jasra Putra dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Rabu (16/6).
Untuk mengurangi potensi penelantaran anak di rumah sakit, Jasra juga mengajak pemerintah daerah untuk memperkuat kebijakan rujukan penempatan anak ketika orang tua menjalani perawatan. Memetakan kebutuhan layanan, apakah bisa dilakukan pihak rumah sakit, keluarga atau membutuhkan pendamping
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena penyakit menular? Untuk mengurangi risiko anak-anak terserang penyakit menular, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti:Memberikan anak vaksinasi sesuai jadwal.Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah anak sakit? Penting bagi orangtua untuk mencegah buah hati sakit pada masa liburan ini.
-
Bagaimana cara menjaga lingkungan aman saat anak kejang? Pastikan anak berada di tempat datar, aman dari benda-benda yang berbahaya.
-
Bagaimana orang tua cegah demam berdarah anak? Ancaman infeksi demam berdarah pada anak bisa dicegah dengan peran aktif orangtua secara tepat. Pentingnya Peran Orangtua dalam Penanganan DBD pada Anak Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan bahwa kewaspadaan orangtua merupakan kunci keberhasilan dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak.
-
Siapa yang harus dihindari anak sakit? Anak yang mengalami diare sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari penularan kepada teman sekelas.
-
Bagaimana cara mencegah kematian anak karena pneumonia? Dokter spesialis anak konsultan, Wahyuni Indawati, dari Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa deteksi dini terhadap gejala pneumonia sangat penting untuk mencegah kematian pada anak.
Jasra pun meminta agar pemerintah juga memastikan akses kebutuhan anak, minimal ketersediaan dapur hangat, dapur nutrisi dan tempat istirahat sementara. Begitu juga untuk memastikan anak-anak yang ditinggalkan orang tua yang tengah terinfeksi Covid-19 supaya tetap mendapatkan hak kesehatannya.
"Agar tidak menjadi klaster baru di RS. Jika anak berkepanjangan bersama orang tua di perawatan, bagaimana hak pendidikan mereka, terutama di tengah ulangan, jelang kenaikan kelas dan pendaftaran masa ajaran baru," ujar Jasra.
Jasra mengingatkan dua mandat undang-undang bagi anak anak di tengah situasi pandemi Covid-19. Pertama mandat Undang Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak pasal 44 yang bunyinya Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.
"Kemudian mandat kedua tentang Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pengasuhan Anak, bahwa dalam situasi pandemi kita diuji penyelenggaraan pengasuhan anak tetap secara referral berjalan dengan baik," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keempat anak berinisial VA (6), SP (4), AR (3), AS (1) diduga dibunuh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaRSCM merespons banyaknya pasien anak-anak yang cuci darah yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menekankan agar Pemerintah harus segera memberikan pendampingan dan bimbingan keperawatan kepada masyarakat guna mencegah KDRT.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaNahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.
Baca Selengkapnya