Kasus Covid-19 di Badui Masih Nol Persen
Merdeka.com - Kasus penyebaran Covid-19 di kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini masih nihil atau nol persen dan tidak ditemukan warga yang positif.
"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Badui belum lama ini," kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu (30/6).
Meski Kabupaten Lebak masuk zona merah penyebaran Covid-19. Namun, tidak ditemukan kasusnya pada masyarakat Badui hingga kini.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Bagaimana warga Lebak Bitung melindungi diri dari bencana? Filosofi rumah panggung adalah untuk melindungi dari binatang buas, berternak hewan di kolong bangunan, melindungi dari bencana banjir dan saling membangun kedekatan lewat ruang tengah yang dibuat tanpa sekat.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Sebab, masyarakat Badui sangat disiplin untuk mematuhi imbauan tetua adat dengan tidak banyak kegiatan ke luar daerah. Selain itu juga warga Badui tetap bekerja di ladang-ladang huma, sehingga tidak hubungan kontak erat dengan orang luar.
Begitu juga kawasan pemukiman masyarakat Badui diperketat protokol kesehatan bagi wisatawan. Wisatawan harus memakai masker, tidak berkerumun dan tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami minta kawasan Badui diperketat dan semua wisatawan harus dilakukan pemeriksaan suhu dan mematuhi protokol kesehatan guna mencegah Corona," kata dia.
Menurut dia, petugas medis Puskesmas Cisimeut mengapresiasi tetua adat masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija. Di mana Puskesmas Cisimeut membawahi pelayanan di enam desa, namun yang disiplin dan mematuhi program pemerintah untuk pelayanan vaksinasi publik bagi aparatur desa hanya Jaro Saija yang dilakukan vaksin. Sedangkan, aparatur di lima desa lainnya hingga kini tidak ada yang divaksinasi.
"Kami sudah melaporkan ke Bapak Camat Leuwidamar agar mereka bisa dilakukan vaksinasi itu," tandasnya.
Sementara itu, Jaro Saija mengatakan jumlah warganya itu tercatat 11.800 jiwa tersebar di 68 kampung hingga kini tidak ditemukan penyebaran Covid-19.
Masyarakat suku Badui dengan merebaknya penularan virus corona dilarang ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor untuk mencegah pandemi Covid-19.
Begitu juga warganya jika ke luar daerah diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.
"Semua warga Badui sudah dilakukan pencegahan penularan virus Corona dengan minum obat tradisional dari cikur dan jahe merah," tandasnya. Dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaTidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban Topan Yagi
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaAceh diguncang gempa 5,8 magnitudo pada Minggu siang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya