Kasus Covid-19 di Bali Melonjak, Gubernur Koster Sebut Kemungkinan Besar Omicron
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Bali kembali melonjak. Meski kasus Omicron belum ditemukan, namun Gubernur Wayan Koster menyebut tidak tertutup kemungkinan varian baru itu telah menyebar di Pulau Dewata.
"Kalau di Bali, sejauh ini belum ditemukan (Omicron). Tapi, sekarang ada proses pengujian di laboratorium Kementerian Kesehatan. Tapi, kalau melihat lajunya dalam beberapa hari ini begitu cepat kemungkinan besar Omicron," imbuhnya.
Koster mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Bali. Kondisi serupa juga terjadi di Jakarta dan daerah lain.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"Iya biasa naik. Kalau Jakarta naik, Bali pasti naik. Tapi naiknya tidak harmonis, artinya Jakarta naiknya sekian, kita naiknya sekian. Jauh dibandingkan tahun lalu," kata Koster saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (28/1) malam.
Gejala Ringan
Sebagai besar orang yang terpapar Covid-19 di Bali tanpa gejala atau merasakan gejala ringan. Hanya sedikit pasien yang mengalami gejala berat.
"Yang sembuh itu cukup tinggi yang meninggal itu stagnan. Artinya tidak terlalu buruk risikonya terhadap orang yang terkena Covid-19," ujarnya.
Diketahui, kasus Covid-19 di Pulau Bali dalam seminggu lebih ini naik tajam. Kasus aktif Covid-19 di Bali yang sebelumnya hanya satu digit per hari, kini sudah mencapai tiga digit.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Bali, kasus positif Covid-19 pada Jumat (28/1) sebanyak 311 orang, pasien sembuh 24 orang, dan yang meninggal dunia 2 orang.
Koster menerangkan kenaikan kasus Covid-19 di Bali dalam sepekan ini terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi pada saat tahun baru waktu lalu.
"Tentu saja (ada kenaikan) kan ada tahun baru tempo hari dari bulan Desember sampai Januari. Kalau melihat tahun lalu dua atau tiga Minggu setelah berakhir tahun barunya, kasus naik," ujarnya.
Evaluasi PTM
Koster juga memaparkan langkah yang akan diambilnya jika ada temuan siswa positif Covid-19. Dia menyatakan, sekolah akan ditutup jika ditemukan satu yang terpapar virus corona.
"Pokoknya, setiap sekolah yang ada kasus satu aja itu langsung tutup," kata Koster,.
Terkait evaluasi untuk menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena ada sejumlah siswa positif Covid-19, Koster mengatakan, kebijakan itu berada di tangan kementerian.
"Secara keseluruhan, kebijakan ini kebijakan kementerian. Saya kira belum waktunya, kasus per kasus saja, kita lihat," imbuhnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya