Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Covid-19 di Garut Meningkat, Sekolah Tatap Muka Dihentikan Sementara

Kasus Covid-19 di Garut Meningkat, Sekolah Tatap Muka Dihentikan Sementara Ilustrasi Covid-19. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman menyebut bahwa saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Angka kenaikannya mencapai 2,6 kali lipat dibanding dua pekan sebelumnya.

"Minggu-minggu ini cukup mengkhawatirkan. Dibanding 2 minggu lalu, penambahan kasus yang hanya 200 lebih, namun minggu sekarang penambahan mencapai 776 kasus atau 2,6 kali lipat," sebut Asep, Senin (31/5).

Selain jumlah kasusnya yang mengalami peningkatan, angka kematian pasien Covid-19 juga mengalami kenaikan. Dalam dua minggu, setidaknya 35 orang pasien Covid-19 yang meninggal. Hal tersebut menurutnya menandakan semakin banyak orang yang terkonfirmasi Covid-19 dalam kondisi yang buruk.

Dengan kondisi tersebut, menurutnya, Kabupaten Garut saat ini bertahan di zona orange dan belum bergeser ke zona kuning. “Kenaikan kasus ini berkaitan dengan masa mudik idul fitri kemarin, orang bolak bali ke Garut untuk bertemu keluarganya, silaturahmi. Dan ini menjadikan faktor risiko untuk meningkatnya kasus Covid di Kabupaten Garut," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi semakin meluasnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut akan kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat. Pembatasan tersebut akan dilakukan mulai 1 hingga 15 Juni 2021.

"Kita memprediksi, akan terjadi gelombang kedua outbreak yang kedua 14 hari. Masa inkubasi ini kemungkinan akan meningkat di tanggal 14, 15, 16 Juni 2021 ini. Risiko untuk terjadi rawan peningkatan, sehingga pak Bupati dalam hal ini membuat Surat Edaran menyebarkannya oleh kita semua bahwa ini adalah upaya untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Garut, menurut Asep, akan melakukan pembatasan di wilayah dan tempat yang rawan menjadi lokasi penyebaran Covid-19. Lokasi tersebut adalah perkantoran dan sekolah. Selain itu juga, kapasitas ruangan dan jam operasional akan kembali dibatasi.

“Sekolah dihentikan sementara sampai 15 Juni. Pemerintah sangat sayang kepada warganya, dalam hal ini Kabupaten Garut sangat menaruh perhatian lebih kepada masyarakatnya. Tentunya, apa yang hari ini diterbitkan surat edaran mohon dipatuhi oleh masyarakat selain hal-hal lainnya juga yaitu cara preventifnya atau cara pencegahannya yaitu dengan vaksin," katanya.

Kondisi saat ini, secara umum, seluruh kecamatan di Kabupaten Garut diketahui sudah terpapar Covid-19. Oleh karena itu, menurutnya seluruh warga harus menerapkan protokol kesehatan di setiap tempatnya.

"Covid-19 saat ini tidak ditemukan saja di Garut Kota, bukan saja di Tarogong Kaler, bukan dari Cilawu tapi sudah menyebar di 42 kecamatan. Artinya sudah siap-siap kita mengantisipasinya dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang baik dan benar," tutup Asep.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya
Heboh Puluhan Siswa SMP di Tangsel Tertular Cacar dan Gondongan, Begini Awal Mula Temuannya

Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya
SD di Situbondo Tutup Sepekan Gara-gara Cacar Air, Ini Fakta di Baliknya

Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel
Kemenkes Buka Suara soal Wabah Cacar Air dan Gondongan di Tangsel

Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya