Kasus Covid-19 di Garut Meningkat, Sekolah Tatap Muka Dihentikan Sementara
Merdeka.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman menyebut bahwa saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Angka kenaikannya mencapai 2,6 kali lipat dibanding dua pekan sebelumnya.
"Minggu-minggu ini cukup mengkhawatirkan. Dibanding 2 minggu lalu, penambahan kasus yang hanya 200 lebih, namun minggu sekarang penambahan mencapai 776 kasus atau 2,6 kali lipat," sebut Asep, Senin (31/5).
Selain jumlah kasusnya yang mengalami peningkatan, angka kematian pasien Covid-19 juga mengalami kenaikan. Dalam dua minggu, setidaknya 35 orang pasien Covid-19 yang meninggal. Hal tersebut menurutnya menandakan semakin banyak orang yang terkonfirmasi Covid-19 dalam kondisi yang buruk.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Dengan kondisi tersebut, menurutnya, Kabupaten Garut saat ini bertahan di zona orange dan belum bergeser ke zona kuning. “Kenaikan kasus ini berkaitan dengan masa mudik idul fitri kemarin, orang bolak bali ke Garut untuk bertemu keluarganya, silaturahmi. Dan ini menjadikan faktor risiko untuk meningkatnya kasus Covid di Kabupaten Garut," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi semakin meluasnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut akan kembali melakukan pembatasan aktivitas masyarakat. Pembatasan tersebut akan dilakukan mulai 1 hingga 15 Juni 2021.
"Kita memprediksi, akan terjadi gelombang kedua outbreak yang kedua 14 hari. Masa inkubasi ini kemungkinan akan meningkat di tanggal 14, 15, 16 Juni 2021 ini. Risiko untuk terjadi rawan peningkatan, sehingga pak Bupati dalam hal ini membuat Surat Edaran menyebarkannya oleh kita semua bahwa ini adalah upaya untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Garut, menurut Asep, akan melakukan pembatasan di wilayah dan tempat yang rawan menjadi lokasi penyebaran Covid-19. Lokasi tersebut adalah perkantoran dan sekolah. Selain itu juga, kapasitas ruangan dan jam operasional akan kembali dibatasi.
“Sekolah dihentikan sementara sampai 15 Juni. Pemerintah sangat sayang kepada warganya, dalam hal ini Kabupaten Garut sangat menaruh perhatian lebih kepada masyarakatnya. Tentunya, apa yang hari ini diterbitkan surat edaran mohon dipatuhi oleh masyarakat selain hal-hal lainnya juga yaitu cara preventifnya atau cara pencegahannya yaitu dengan vaksin," katanya.
Kondisi saat ini, secara umum, seluruh kecamatan di Kabupaten Garut diketahui sudah terpapar Covid-19. Oleh karena itu, menurutnya seluruh warga harus menerapkan protokol kesehatan di setiap tempatnya.
"Covid-19 saat ini tidak ditemukan saja di Garut Kota, bukan saja di Tarogong Kaler, bukan dari Cilawu tapi sudah menyebar di 42 kecamatan. Artinya sudah siap-siap kita mengantisipasinya dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang baik dan benar," tutup Asep.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya