Kasus Covid-19 di Sumut Nyaris 1.000, Pasien Anak Cukup Tinggi
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Sumut terus naik dan sudah mendekati angka 1.000. Sementara penderita anak-anak cukup tinggi.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut menyampaikan pada hari ini sudah tercatat 993 kasus positif Covid-19 di daerah ini. Jumlah itu bertambah 23 dari angka kemarin 970 kasus.
Seiring dengan peningkatan itu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga meningkat. "Hari ini jumlah pasien yang sembuh bertambah 7 orang, dari 226 orang menjadi 233 orang," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah, dalam siaran pers online, Kamis (18/6) sore.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Orang dalam pemantauan (ODP) di Sumut saat ini berjumlah 885 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 159 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia tetap 67 orang.
Pada siaran pers kali ini, Aris juga menekankan ancaman Covid-19 pada anak-anak. "Di masa awal Covid-19 anak-anak disebut relatif tidak rentan, namun sekarang ternyata tergolong cukup tinggi. Hingga 17 Juni 2020, total penderita anak-anak di Sumut mencapai 3,6 persen dari kasus yang dilaporkan, sehingga para orang tua harus waspada," sebut Aris.
Dia juga menjelaskan bahwa Centers for Disease Control (CDC) atau pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat telah merevisi pernyataannya sebelumnya yang menyebut gejala Covid-19 pada anak tidak fatal seperti orang dewasa.
"Namun belakangan mereka merevisi pernyataan tersebut dengan menyebut gejala pada anak yang mengidap virus corona mirip dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). MIS-C adalah kondisi ada bagian tubuh anak meradang, termasuk pada jantung, ginjal, paru-paru, hingga organ pencernaan," jelas Aris.
Gejala-gejala yang muncul pada anak yang diduga diserang virus corona di antaranya demam, sakit perut, diare, muntah, sakit leher, muncul ruam dan mata merah, serta merasa sangat lelah. Pada kondisi parah, anak yang terserang virus juga dapat menunjukkan gejala kegawatdaruratan, seperti sesak napas, sakit perut yang parah, dan wajah kebiruan. "Jika ada gejala ini, anak harus segera dibawa ke rumah sakit," jelas Aris.
Anak yang diserang Covid-19 bisa berujung pada komplikasi serius, hingga kematian. Namun, sebagian besar bisa sembuh dengan penanganan medis, terutama jika gejalanya diketahui sejak awal.
Karenanya Aris mengimbau agar anak-anak dididik untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Mereka harus dibiasakan menjaga jarak dan mengenakan masker saat beraktivitas, termasuk saat ke sekolah.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca Selengkapnya