Kasus Covid-19 Melandai, Kemenkes Imbau Masyarakat Vaksinasi Booster
Merdeka.com - Plt Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine mengingatkan masyarakat segera melakukan vaksin penguat atau booster meskipun kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai.
"Kendala kita saat ini adalah ternyata atensi masyarakat dengan landainya kasus Covid-19 menyebabkan atensi untuk melakukan vaksin booster juga menjadi turun," katanya di Jakarta, Senin (26/9).
Menurutnya, landainya kasus Covid-19 saat ini rupanya menyebabkan sebagian besar masyarakat merasa bahwa keadaan sudah aman dan vaksin booster dirasa bukan menjadi kebutuhan yang mendesak.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Untuk vaksin booster sepertinya kebutuhannya tidak terlalu dirasakan mendesak (oleh masyarakat) walaupun dari pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yang menyampaikan bahwa ada syarat untuk vaksin booster dalam melakukan berbagai kegiatan terutama perjalanan, baik dalam negeri maupun luar negeri, serta entry atau masuk ke fasilitas-fasilitas publik lainnya," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Padahal, lanjut dia, vaksin booster juga tak kalah penting dari vaksin pertama dan kedua untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah dampak yang parah akibat infeksi Covid-19.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per 26 September 2022, sebanyak 204.479.157 orang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 171.080.578 orang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Sementara penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster mencapai 63.188.293 orang, sedangkan penerima dosis keempat atau booster kedua bagi tenaga kesehatan sebanyak 591.794 orang.
Prima mengatakan, percepatan untuk vaksin booster Covid-19 menjadi kerja sama bagi seluruh pihak, tak hanya pemerintah namun juga masyarakat secara luas karena melandainya kasus Covid-19 bukan berarti bahwa pandemi sudah berakhir.
"Jadi ini masih terus menjadi kerja sama kita semua, walaupun saat ini kita sedang menantikan lagi ketersediaan dari vaksin Covid-19 karena vaksin yang sudah kita terima sudah sangat menipis karena sudah dipergunakan selama beberapa waktu ini," tutup Prima.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca Selengkapnya