Kasus Covid-19 Meningkat, Menkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin angkat bicara mengenai kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Dia menuturkan kenaikan kasus ini disebabkan karena munculnya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kasus Covid-19 memang sedang ada peningkatan dengan adanya varian baru," kata Budi Gunadi di Yogyakarta, Kamis (21/7) malam.
Meski demikian Budi Gunadi meminta masyarakat tak perlu khawatir. Hal ini dikarenakan dari beberapa negara yang terkena kenaikan kasus ini puncak penularannya hanya mencapai 30 persen dari masa puncak varian Omicron.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
Puncak Kasus Sekitar 20 Ribu Kasus per Hari
Melihat dari data di negara lain, sambung Budi Gunadi, di Indonesia saat puncak Omicron penambahan kasus mencapai 60 ribu kasus dalam sehari. Sehingga saat subvarian BA.4 dan BA.5 ini mencapai puncaknya, Budi Gunadi memprediksi akan ada 18 ribu hingga 20 ribu kasus per hari.
"Kondisi kenaikan varian baru di Indonesia itu kan sekarang di angka lima ribuan per hari. Ternyata tidak pesat seperti di negara lain," ungkap Budi Gunadi.
Budi Gunadi membeberkan rendahnya penambahan kasus positif karena subvarian baru ini dikarenakan imunitas masyarakat sudah lebih kuat karena pemerataan vaksin booster di Indonesia.
Dia menambahkan, pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dikarenakan imun mereka atas varian baru ini rendah. Hal ini disebabkan mereka baru sekali mendapat suntikan vaksin maupun sama sekali belum divaksin.
"Menurut kami tidak perlu khawatir berlebihan. Itu masih di bawah level I WHO. Nanti jika menyentuh angka delapan ribu kasus per hari kita baru masuk level II," tutup Budi Gunadi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya