Kasus Covid-19 Meningkat, Ruang Perawatan di RSUD Daya Makassar Hampir 80 Persen
Merdeka.com - Peningkatan kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) berdampak pada angka Bed Occupation Rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di Makassar. Bahkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar BOR sudah mencapai hampir 80 persen.
Hubungan Masyarakat RSUD Daya Makassar, Wisnu Maulana mengatakan saat ini terjadi kenaikan pasien Covid-19 yang dirawat. RSUD Daya Makassar merawat 25 pasien Covid-19 dari jumlah 35 tempat tidur yang disiapkan.
"Sejak awal Juli naik, kasus yang dirawat saat ini ada 25 pasien per tanggal hari ini. Kapasitas RSUD Daya itu 35 tempat tidur dan sudah hampir penuh, karena 25 terisi per hari ini," kata Wisnu kepada merdeka.com, Senin (12/7).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
Wisnu mengungkapkan kenaikan jumlah pasien di RSUD Daya terjadi sejak 1 Juli 2021. Saat itu, kata Wisnu, terdapat 4 orang pasien Covid-19 dirawat di RSUD Daya.
"Setelah itu, terus naik 8 menjadi 10 hingga 25 kemarin. Sempat 20 (kemarin), hari ini bertambah lagi 5 sehingga jadi di 25 pasien," kata Wisnu.
Wisnu menjelaskan pasien yang dirawat di RSUD Daya rata-rata memiliki gejala sedang sampai berat. Sementara untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan hanya dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Yang dirawat di rumah sakit yang punya keluhan berat atau memiliki komplikasi penyakit lainnya atau komorbid. Jadi kami sebenarnya hanya menerima rujukan, artinya kalau ada rujukan baik itu puskesmas ataupun RS lain, kami terima jadi sudah di skrining memang di layanan kesehatan yang lain," kata dia.
Sementara untuk ketersediaan tabung oksigen, Wisnu menegaskan masih dalam kondisi aman. Dia mengatakan RSUD Daya menyiapkan 50 tabung oksigen untuk pasien Covid-19.
"Kan daya tampung kami 35 tempat tidur. Sementara kami punya 50 tabun oksigen yang bisa standby setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan 35 tempat tidur yang kami siapkan untuk pasien Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Arman Bausat mengatakan terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel itu. Arman mengaku saat ini pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSKD Dadi berjumlah 85 orang dan 8 diantaranya dirawat di ruang ICU.
"Pasien Covid kami sekarang ada 85, yang lagi rawat inap ICU ada 8 orang," kata dia.
Meski terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19, kata Arman, ketersediaan kamar tidur di RSKD Dadi Makassar masih terbilang aman. Ia berharap jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSKD Dadi bisa turun.
"Saat ini ruang perawatan masih dalam kondisi cukup. Kita punya tempat tidur yang tersedia untuk 210 pasien. Kan sekarang baru 85 pasien, jadi lumayan lah mudah-mudahan tidak lama lagi turun," tuturnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Angin Mammiri dengan menyiapkan kapal milik PT Pelni untuk dijadikan tempat isolasi mandiri apung. Apalagi, pengajuan untuk menggunakan kapal milik Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku isolasi terpadu apung skala kota adalah konsep isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 pertama di Indonesia. Ia mengaku penggunaan kapal milik PT Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 belum ada yang menerapkan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Menhub, beliau mendukung sepenuhnya. Atas nama pemerintah dan warga Kota Makassar kami menyampaikan terima kasih atas sambutan positif Bapak Menhub," ujarnya.
Ia mengaku penggunaan kapal Pelni sangat efisien. Pasalnya, kapal milik PT Pelni mempunyai daya tampung hingga 900 orang.
"Tanggal 14 nanti kita akan mengunjungi kapalnya, nanti kita akan menyusun protap isolasi mandiri kerja sama Kemenhub, PT Pelni, dan Pemkot Makassar. Kita akan siapkan program-program penyembuhan bagi pasien, kita akan siapkan juga Hepa Filter di kapal," tambah Danny.
Rencananya, kapal yang dijadikan isolasi apung terpadu ini akan ditempatkan di sekitar Pantai Losari dan Centre Point of Indonesia (CPI), untuk memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian makanan dan obat-obatan bagi pasien positif peserta isolasi mandiri program Makassar Recover.
"Hasil pembicaraan dengan PT Pelni, kita juga akan melibatkan unsur TNI-Polri dalam program ini," ucapnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sulsel, pada Minggu (11/7), setidaknya 477 orang di Sulsel positif terinfeksi virus berawal dari Wuhan, Cina itu. Dari jumlah tersebut, Kota Makassar masih menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 yakni sebanyak 346 orang.
Jumlah kasus lainnya ada di Luwu Timur sebanyak 24 orang, disusul Maros dengan 23 orang, dan Gowa 19 orang. Berikutnya Selayar 11 orang, Pinrang 10 orang.
Kabupaten Luwu Utara dan Pangkep masing-masing 8 orang pasien. Kabupaten Barru dan Takalar ada 7 orang terinfeksi Covid-19. Kabupaten Tana Toraja 6 orang, Sidrap 5 orang, Jeneponto 2 orang, dan Bulukumba 1 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaRS Kemenkes Makassar yang dibangun dengan anggaran Rp1,56 triliun menjadi rujukan penyakit kanker, stroke, dan jantung di Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 Jemaah Lansia Alami Demensia, Kini Dirawat di KKHI Mekkah
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaRumah sakit ini memiliki kapasitas 920 tempat tidur dan menjadi hub rumah sakit untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaJokowi mendapat informasi, pasien harian rata-rata berjumlah 600 pasien. Sehingga menurutnya wajar jika terjadi antrean.
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca Selengkapnya