Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Epidemiolog Sebut Akibat Testing dan Tracing Rendah

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Epidemiolog Sebut Akibat Testing dan Tracing Rendah Swab test PCR drive thru di RSPJ. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo mengatakan jumlah kasus Covid-19 yang mencapai 1.012.350 orang per 26 Januari 2021 disebabkan testing dan tracing rendah. Hingga kemarin, persentase testing Covid-19 di Indonesia baru berada di angka 2,2 persen.

"Kita baru 2,2 persen sampai kemarin," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/1).

Dia mengingatkan, testing merupakan kunci untuk memutus penularan Covid-19. Tanpa testing yang baik, sebuah negara tidak akan bisa mendeteksi kasus Covid-19 dan tak dapat mengambil kebijakan tepat.

"Kalau tetap seperti ini, kita enggak akan tahu kapan pandemi berakhir," kata dia.

Selain testing, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan baik sangat rendah. Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pekan lalu, kepatuhan masyarakat menggunakan masker berada di angka 62,46 persen.

Sedangkan kepatuhan masyarakat menjaga jarak masih berada di angka 53,09 persen.

"Itu hasil monitoring Satgas pusat kepatuhan kita sudah sampai 50 persen dalam menjalankan protokol kesehatan. Ini kan ngeri," kata dia.

Sebelumnya, Pengamat Kesehatan, Marius Wijajarta mengungkap tiga penyebab kasus Covid-19 menembus 1.012.350 orang per 26 Januari 2021. Pertama, pemerintah masih menerapkan isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.

"Ada yang namanya isolasi mandiri di rumah, itu kacau. Itu fatal benar. Kelihatannya pemerintah enggak tahu mana isolasi mandiri dan karantina," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/1).

Menurut Marius, isolasi mandiri di rumah berpotensi meningkatkan penularan Covid-19. Sebab, orang yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi di rumah memungkinkan untuk tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Akibatnya, kontak erat dengan keluarga dekat dan tetangga bisa terjadi. Selain itu, tidak ada ruang isolasi tekanan negatif di rumah sehingga Covid-19 bisa menyebar ke semua anggota keluarga.

"Segala peralatan makanan juga harus dibagi semua, limbahnya jangan disebar ke mana-mana. Nanti tetangganya kena semua, keluarganya kena semua," sambungnya.

Kedua, pemerintah memberlakukan pemeriksaan swab sebelum bepergian keluar kota. Seharusnya, kata Marius, pemerintah memberlakukan pemeriksaan swab setelah masyarakat sampai di kota tujuan.

"Harusnya setelah sampai baru diperiksa. Nanti misalkan tujuan ke mana, Bogor atau Bandung. Nah kalau sudah sampai di sana baru diperiksa. Begitu positif masuk ke karantina dan itu diumumkan. Itu enggak ada gunanya kalau diperiksa sebelum bepergian," jelasnya.

Ketiga, tracing Covid-19 belum dilakukan dengan maksimal di fasilitas kesehatan. Hal ini mengakibatkan penularan Covid-19 di fasilitas kesehatan masih terjadi.

Marius menyebut, penularan Covid-19 bisa saja terjadi dari tenaga kesehatan ke pasien. Jika pemerintah tidak melakukan tracing dengan baik di fasilitas kesehatan maka rantai penularan Covid-19 tak akan pernah terputus.

"Hampir semua tenaga kesehatan yang di rumah sakit swasta tidak diperiksa. Gampang sebetulnya, kalau dia positif dirawat. Kita kan mau memutuskan itu (penularan Covid-19). Ini kan percuma, dia ngobatin tapi dia kasih Covid-19 juga. Mau ditambah ruangan berapa juga enggak bakal putus," tandasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya