Kasus Covid-19 Turun, Bupati Garut Berencana Buka Tempat Wisata Bulan Depan
Merdeka.com - Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebut, saat ini angka kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami penurunan. Dengan kondisi tersebut pihaknya menargetkan untuk membuka kembali tempat wisata bulan depan.
"Bulan depan sudah mulai dibuka. Yakin, insya Allah," klsebut Rudy, Sabtu (21/8).
Walau sudah mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan, Rudy mengungkapkan, pihaknya saat ini tetap berupaya terus menekan penyebaran virus corona di Garut. Hal tersebut dilakukan dengan semakin menggiatkan testing, tracing dan treatment kepada warga.
-
Bagaimana wisata di Garut? Garut menawarkan berbagai macam wisata alam, seperti wisata gunung, wisata pantai, wisata air terjun, wisata kebun teh, wisata hutan, dan wisata air panas.
-
Kapan angka stunting di Kutai Timur turun? Tercatat, data angka stunting di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2023 turun menjadi 17 persen. Padahal sebelumnya angka stunting di Kutai Timur pada tahun 2021 sebesar 27,5 persen dan di tahun 2022 sebesar 24,7 persen.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja yang ditawarkan wisata Garut? Garut adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki banyak pesona wisata. Dari pegunungan, pantai, hingga kampung adat, Garut menawarkan berbagai macam destinasi yang cocok untuk berbagai kalangan.
-
Kapan Garut ramai dikunjungi? Tidak heran jika Garut menjadi salah satu tujuan favorit para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
-
Apa yang ditawarkan Garut untuk libur lebaran? Dikenal dengan pegunungan yang hijau, air terjun yang eksotis, dan keindahan alamnya yang masih alami, Garut menjadi tempat ideal untuk liburan Lebaran bagi pecinta alam.
Bupati mengaku optimis kasus Covid-19 di Garut akan terus. Dengan begitu, ia juga optimis bisa kembali membuka tempat wisata untuk umum di Sptember 2021.
Saat ini, Kabupaten Garut diketahui masih melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 sesuai Intruksi Menteri Dalam Negeri. Sejumlah hal yang tadinya tidak boleh dilaksanakan, kini lebih dilonggarkan, salah satunya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
"Level 3 ini sudah mulai longgar. Kita meskipun level 3 dari waktu ke waktu kan berbeda," katanya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Garut, saat ini jumlah penambahan kasus baru di Garut berada di kisaran 30-50 per harinya.
Menurut Bupati, angka penurunan drastis juga terjadi pada jumlah kasus kematian akibat virus tersebut.
"Saat ini jumlah warga Garut yang meninggal akibat virus Corona per hari berada di kisaran 1-5 orang. Angka tersebut jauh dibanding bulan Juni dan Juli 2021 lalu yang berada di kisaran 12 sampai 30 orang per hari," tutup Bupati.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaAktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan surat pemberitahuan ke pedagang sudah diberikan dan mereka sudah menerima.
Baca SelengkapnyaPemesanan tiket pendakian melalui aplikasi e-Rinjani dapat diunduh di Playstore.
Baca SelengkapnyaKondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya