Kasus Covid Tinggi, Kudus Disemprot Disinfektan Tiga Hari Sekali
Merdeka.com - Delapan mobil Water Canon dikerahkan untuk melakukan penyemprotan massal cairan disinfektan di wilayah Kudus. Petugas nantinya tiga hari sekali bergerak dengan pola berjalan sesuai dengan arah masa inkubasi virus.
"Ada delapan water canon bergerak melakukan penyemprotan massal. Tiga hari sekali kita banjiri disinfektan. Petugas yang bergerak juga untuk menyehatkan situasi, kita juga memberikan ide kepada masyarakat juga untuk bergerak," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Kudus, Jumat (4/6).
Dia mengungkapkan untuk pemakaman, pihaknya juga mengerahkan personel untuk menangani pemakaman jenazah covid-19. Personel yang dikerahkan tentunya sudah dilatih untuk bantu pemakaman.
-
Siapa yang bisa memandikan jenazah? Orang yang dapat memandikan jenazah adalah perempuan untuk jenazah perempuan dan laki-laki untuk jenazah laki-laki.
-
Siapa yang terlibat dalam pemindahan jenazah? Karena takut ketahuan, mereka kemudian memindahkan jasad korban dan membuangnya ke jurang.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa mengurus jenazah jadi kewajiban? Mengurus jenazah bukan hanya kewajiban bagi keluarga mendiang saja. Setiap umat muslim yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mendiang juga punya kewajiban untuk mengurus jenazah.
-
Bagaimana cara memandikan jenazah? Cara memandikan jenazah dengan tepat meliputi membersihkan jenazah dengan penuh kehati-hatian, memperlakukan jenazah dengan penghormatan, dan mematuhi prosedur-prosedur syariat Islam yang telah ditentukan.
-
Bagaimana cara Paskibraka Banyuwangi mempersiapkan tugas? Selama masa pendidikan dan pelatihan, mereka mendapatkan materi tentang peraturan baris berbaris, penghormatan militer, latihan formasi, juga penguatan jiwa nasionalisme.
"Jadi nanti teknisnya dari dinas akan dril masalah jenazah. Jangan sampai wilayah kita nantinya tidak mampu menangani jenazah, karena kita sudah dilatih. Tidak ada lagi masyarakat takut akan pemakaman, tiga PPKM mikro basis deteksi dini kita maksimal," ungkapnya.
Terkait enam desa yang terpapar Covid 19 di Kabupaten Kudus ini, ia sudah menerjukan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob untuk menjaga wilayah desa tersebut. Sehingga, tidak ada warga yang keluar kemanapun selama Isolasi mandiri ini.
“Semua pasukan ada dari Babinsa, Bahbinkamtibmas, Bataliyon dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita Floting di Kabupaten Kudus ini. Mereka ini terus lakukan tracking, trasser dengan harapan Kita ingin Kabupaten Kudus kembali ke semula, target kita Covid harus hilang dari Kabupaten Kudus,” jelasnya.
Sementara itu, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto juga mengatakan data terakhir kasus covid-19 di Kudus masih meningkat. Menurutnya belum terlihat tanda-tanda kasus covid-19 di Kudus akan turun.
"Komitmen besar kami, bahwa Kabupaten Kudus belum ada tanda-tanda turun dengan adanya covid-19. Tadi saya lihat datanya kemarin naik 175 kasus, meninggal 24 orang. Kalau ini tidak serius maka jumlah terus bertambah," kata Rudianto.
Sejumlah kegiatan dilakukan guna menekan penyebaran covid-19 di Kudus. Mulai menata manajemen di rumah sakit, memperketat pendisiplinan protokol kesehatan, penyekatan PPKM mikro hingga menutup semua wisata di Kudus.
"Yayasan yang mengelola wisata religi, Sunan Kudus, Sunan Muria untuk sementara waktu ditutup. Untuk menghindari kerumunan. Sehingga covid-19 tidak menyebar ke mana-mana dan warga taat protokol kesehatan," ujarnya.
Dia meminta kepada masyarakat untuk menahan diri agar tidak menyelenggarakan hajatan.
"Kedua seluruh tokoh masyarakat harus menjadi contoh partisipasi aktif kepada masyarakat untuk melakukan 3M. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," pungkas Rudianto.
Seperti diketahui data covid-19 di kabupaten Kudus per tanggal 3 Juni 2021 di jawa tengah dengan jumlah 1.398 kasus. Sedangkan total konfirmasi di kabupaten Kudus kudus, Kata Kapolda Jateng, berjumlah 7.975 orang, sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPetugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolri mengerahkan personel untuk menjaga gudang logistik surat suara selama pelaksanaan Pilkada berlangsung.
Baca Selengkapnya