Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Dipaksa Dukung Jokowi, Eks Kapolsek akan Dikonfrontir dengan Kapolres Garut

Kasus Dipaksa Dukung Jokowi, Eks Kapolsek akan Dikonfrontir dengan Kapolres Garut Mantan Kapolsek Pasir Wangi, Garut AKP Sulman Ajiz. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Propam Polda Jabar memeriksa Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, atas dugaan ketidaknetralan di Pilpres 2019 dengan mengarahkan anak buahnya. Detail pemeriksaan enggan diungkap pihak Polda Jabar secara gamblang.

"Iya benar kemarin malam yang bersangkutan sudah diperiksa atas kemauannya sendiri untuk mengklarifikasi pemberitaan yang beredar," ucap Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, saat dikonfirmasi, Senin (1/4).

Trunoyudo menjelaskan, dalam pemeriksaan kemarin Kapolres Garut hanya menginstruksi kepada jajaran di polsek agar mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang terjadi wilayah hukum Polres Garut. Caranya, dengan melakukan pendekatan kepada tokoh ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan stakeholder terkait. Termasuk mengajak tokoh parpol untuk mendeklarasikan pemilu aman damai dan sejuk.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, Kapolres juga melakukan mapping di tingkat bawah sampai Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai tingkat kerawanan. Indikatornya dengan melihat dari beberapa aspek. Seperti, aspek kriminalitas, aspek histori konflik, dan aspek dukungan paslon.

"Itu juga harus dijadikan. Kenapa? Misalnya kubu yang sama kuat berpontensi. Penilaiannya gimana? Dengan adanya histori gangguan kamtibmas berpotensi konflik," ucap dia.

Setelah itu, masih kata Trunoyudo, Kapolres bakal membuat pola pengamanan.

"Apakah harus ada pengamanan ekstra atau penebalan kekuatan baik dari Polres maupun BKO dari Polda. Seperti itu yang disampaikan Kapolres kemarin. Masalah daya tangkap nalarnya (Kapolsek Pasir Wangi) seperti itu makanya kita akan minta klarifikasi juga nanti," tandas dia.

Sebelumnya, eks Kapolsek Pasir Wangi, Garut, AKP Sulman Aziz memberikan pernyataan di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lokataru dengan didampingi Direktur Lokataru, Haris Azhar. Sulman mengaku beberapa kali dipanggil Kapolres Garut untuk melakukan pendataan para pendukung masing-masing calon. Dia diperintahkan melakukan penggalangan dan bahkan amanat itu disampaikan saat forum rapat bersama di Polres Garut.

"Kami diancam, para kapolsek kalau seandainya di wilayah kami bertugas paslon nomor 01 kalah, maka kami akan dipindahkan dan dikotakkan. Karena itulah saya menyampaikan ini semua demi ketenangan, keamanan, kenyamanan sahabat saya, rekan saya di kepolisian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke supaya kami dimanusiakan," kata Sulman.

Di kesempatan terpisah, Kepala Polres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, membantah tudingan pernah memerintahkan jajaran kapolsek untuk menggalang dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia menegaskan, pengumpulan jajaran Kapolsek di Mapolres biasa dilakukan setiap bulan untuk memetakan potensi kerawanan.

Budi menghubungkan kinerja Polres Garut yang biasa mengawal penyelenggaraan Pilkada serentak. "Kalau dari pengakuannya mengarahkan, saya tidak pernah mengarahkan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (31/3).

"Kapolsek kumpul di Polres itu kan sudah menjadi tanggung jawab Polres untuk operasional, setiap bulan dilaksanakan. Itu pun hanya ke arah mapping kerawanan," lanjutnya.

Dia menjelaskan, di wilayah hukumnya ada 33 Polsek dan 42 kecamatan. Dari analisis yang dilakukan, Kabupaten Garut memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi selama Pemilu 2019.

Hal inilah yang membuat polisi kerap melaksanakan kegiatan sambang desa, bakti sosial, termasuk kegiatan keagamaan di tengah masyarakat. Semua itu diklaim sebagai salah satu cara menjaga komunikasi dan pendekatan untuk menjaga keamanan.

Di setiap kesempatan dalam acara, dia mengaku hanya mengajak agar senantiasa menciptakan suasana aman dan damai selama Pemilu 2019. Selain itu, memetakan potensi konflik yang bisa terjadi di tengah masyarakat. Hal itu didasarkan pada peristiwa pembakaran bendera yang menjadi lambang salah satu agama.

"Beberapa kejadian di sini cukup menghebohkan, terakhir pembakaran bendera. Itu yang menjadi pengalaman kita supaya tidak kembali terjadi," tegasnya.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasto: Kapolri Harusnya Jawab Begitu Banyak Laporan Kader PDIP yang Diintimidasi
Hasto: Kapolri Harusnya Jawab Begitu Banyak Laporan Kader PDIP yang Diintimidasi

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal estafet kepemimpinan.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Alasan Dirinya Masif Kampanye di Jawa Tengah
Ganjar Ungkap Alasan Dirinya Masif Kampanye di Jawa Tengah

Kubu Ganjar membuka Posko agar para pihak yang menerima intimidasi berani melaporkannya.

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
Gibran Respons Tudingan Hasto soal Tekanan Penguasa: Relawan Saya Juga Diintimidasi
Gibran Respons Tudingan Hasto soal Tekanan Penguasa: Relawan Saya Juga Diintimidasi

Cawapres Gibran Rakabuming Raka merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai tekanan penguasa pada rangkaian Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Polemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Polemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung

Polemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung

Baca Selengkapnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya
Hasto Ungkap Rekaman Suara Jokowi Diduga Perintahkan Intimidasi, Istana Beberkan Fakta Sebenarnya

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti

Presiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.

Baca Selengkapnya
Tim Ganjar-Mahfud Minta Hadirkan Kapolri ke MK, Jenderal Sigit: Kalau Diundang Kita akan Hadir
Tim Ganjar-Mahfud Minta Hadirkan Kapolri ke MK, Jenderal Sigit: Kalau Diundang Kita akan Hadir

Sigit menegaskan bakal berupaya memenuhi hak konstitusinya selama dirinya merasa dibutuhkan keterangannya akan hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ganjar: Kalau Ada Pengarahan Politik, Mulai Tidak Fair

Ganjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan

Baca Selengkapnya
Jampidsus soal Kasus Dikuntit Densus 88: Sudah Diambil Alih Jaksa Agung
Jampidsus soal Kasus Dikuntit Densus 88: Sudah Diambil Alih Jaksa Agung

Kasus ini sudah bukan masalah pribadi, melainkan institusi Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Kalau Sudah Sesuai Aturan Tetap Diganggu, Kita Tabrak
Ganjar: Kalau Sudah Sesuai Aturan Tetap Diganggu, Kita Tabrak

Ganjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.

Baca Selengkapnya