Kasus Dugaan Penculikan oleh Sopir Taksi Online Berakhir Damai
Merdeka.com - Kasus dugaan penculikan yang dilakukan sopir taksi online terhadap seorang penumpang perempuan, berakhir damai. Keduanya dipertemukan di Polda Metro Jaya pada Selasa (11/2).
Penumpang bernama Istiani dan sopir taksi online Muhammad Imam sepakat, kasus ini terjadi karena adanya kesalahpahaman.
"Saya telah memahami bahwa adanya kesalahpahaman yang terjadi dikarenakan driver tersebut baru memulai jadi driver selama satu bulan dan terjadi human eror kesalahan arah tujuan yang membuat saya panik dan meminta diturunkan di pinggir tol arah ke Jalan Raya," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (11/2).
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Dimana kejadian pemobil wanita itu dibegal? Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Istiani dan sopir taksi online sudah saling meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Istiani mengaku akan segera mencabut laporan polisi.
"Secepatnya perhari ini juga saya mau cabut laporannya," ujar dia.
Pengakuan Sopir Taksi Online
Sopir taksi online, Muhammad Imam mengaku belum memahami betul cara kerja aplikasi taksi online secara menyeluruh.
"Ini juga buat pelajaran saya, jadi saya minta maaf karena ketidaknyamanan mbak atas semua kejadian ini," ucap dia.
Menurut dia, saat itu juga sempat terjadi kesalahan di aplikasi Maps yang menunjukkan arah ke Tol Kebon Jeruk.
"Pertama, saya sudah menanyakan ke mbak Istiani bahwa ke arah Dharmawangsa ini, betul atau engga. Saya pencetlah itu aplikasi maps, keluar di maps arahnya ke Tol Kebon Jeruk," terang dia.
Selain itu, Imam mengaku belum terlalu hafal jalanan di Jakarta Selatan. Imam merupakan perantau asal Brebes, Jawa Tengah.
"Enggak tahu kalau daerah Jakarta Selatan, kalau daerah Jakarta Barat masih sedikit taulah," tutur dia.
Imam mengaku merasa dirugikan atas kasus ini. Tapi, dia menjadikan ini sebagai pengalaman. Imam tetap menjalani profesi sebagai sopir taksi online.
"Ini jadikan pengalaman bukan buat kapok. Ya walaupun akun masih di suspen. Makanya saya nanti ke kantor lagi mau aktifkan," terang dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku yang ditangkap yakni inisial CM (30) dan J alias R (29).
Baca SelengkapnyaPolisi telah menindaklanjuti kejadian ini dengan mengecek langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaANS mengaku menyesal dan telah mengganti semua kerugian dari kerusakan spion maupun wiper mobil taksi Bluebird.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaDriver Ojol Viral yang Pukul Bocah di Jalur Sepeda Minta Maaf, Kini Sudah Berdamai
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut sempat viral di media sosial karena aksi bocah yang berani menegur pria dewasa itu lantaran melintas di jalur sepeda.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini juga Bambang dikatakan Aries masih berada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaVideo sopir taksi online dipukul penumpang viral di media sosial. Ternyata, pelaku anggota polisi dan memaksa korban mencabut laporan dengan uang damai.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian dugaan penganiayaan itu korban mengalami sakit di bagian pinggang sebelah kanan.
Baca Selengkapnya