Kasus gratifikasi APBD 2015, 12 DPRD & 2 staf ahli Kota Malang kembali diperiksa KPK
Merdeka.com - 12 anggota DPRD Kota Malang diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan berlangsung di Polres Batu dan merupakan kelanjutan dari hari sebelumnya.
Juru Bicara KPK, Priharsa Nugraha mengatakan, pemeriksaan 12 anggota DPRD Kota Malang ini merupakan kelanjutan setelah sehari sebelumnya juga memanggil 12 anggota DPRD lainnya.
Pemeriksaan terkait kasus korupsi gratifikasi APBD 2015 dan pembangunan kembali jembatan Kedungkandang. Kasus tersebut telah menyeret mantan Ketua DPRD Kota Malang, Mohammad Arief Wicaksono (MAW) dan Djarot Edy Sulistyono, Mantan Kepala Dinas PUPR Kota Malang.
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
"Yang diperiksa hari ini, Salamet, Yaqud Ananda Gudban, Choirul Amri, Teguh Mulyono, Erni Farida, Mulyanto, Indra Tjahyono, Asia Iriani, Afdhal Fauza, Imam Ghozali, Mohammad Fadli, Ribut Harianto," kata Priharsa Nugraha dalam pesannya kepada merdeka.com, Selasa (6/2).
Selain itu, KPK juga memeriksa dua orang staf ahli walikota Malang atas nama Handi Priyanto, Staf Ahli Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Sumberdaya Manusia, serta Mulyono, Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik.
Handi sendiri pada 2015 pernah menjabat sebagai Asisten I Bidang Hukum. Sementara Mulyono masih tetap dengan jabatannya yang sekarang. Hingga saat ini belum diketahui keterkaitan keduanya dengan kasus tersebut.
Masing-masing staf ahli baru kali pertama mendapat panggilan KPK, sementara para anggota DPRD rata-rata lebih dari tiga kali, bahkan beberapa hingga 6 kali menjalani pemeriksaan.
Sementara Wali Kota Malang Mochammad Anton saat ditanya mengaku tidak mengetahui adanya pemeriksaan dua orang staf aslinya. Anton belum mendapatkan kabar tentang berita tersebut.
"Tidak tahu, saya belum mendapat kabar," kata Anton pendek di sela peresmian Kampung Biru Arema, Selasa (6/2).
Pemeriksaan berlangsung secara tertutup dan tidak ada akses bagi para wartawan. Sejumlah kendaraan diduga milik terperiksa keluar dari Polres Batu, namun tak satupun bisa diwawancarai.
Sekitar pukul 12.15 WIB, dua orang keluar dengan mobil Toyota Avanza hitam dengan kaca tertutup. Sesaat, sekitar pukul 12.50 WIB tampak Erni Farida (PDI Perjuangan) dan Ribut Harianto (Golkar) meninggalkan Mapolres Batu.
KPK sendiri menjadwalkan pemeriksaan kepada 43 anggota DPRD Kota Malang. Hingga saat ini sudah 24 orang anggota DPRD dan 2 orang staf ahli. Pemeriksaan sendiri akan terus berlangsung hingga Kamis (8/2).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik KPK melakukan penggeledahan terhadap sejumlah instansi dan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Semarang, sejak Rabu (17/7).
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaAda isu yang mencuat bahwa Wali Kota Semarang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka itu melanjuti sebagaimana Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang dikeluarkan oleh KPK per tanggal 11 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaLembaga antirasuah menyelidiki dugaan korupsi saat Adhy menjadi pejabat Kemensos.
Baca SelengkapnyaDia memenuhi panggilan penyidik sambil ditemani suaminya, Alwin Basri.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan keduanya diperiksa mengenai perannya dalam lelang di Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaWali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan kasus yang sedang disidik ini, empat orang juga telah dicegah salah satunya wali kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.
Baca Selengkapnya