Kasus Harian Covid-19 di Sumsel Nyaris 1.000, Epidemiolog Minta Warga Isoman Diawasi
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan nyaris menembus angka 1.000 per hari. Pasien yang menjalani isolasi mandiri perlu diawasi secara ketat agar tidak menularkan ke orang sekitar.
Epidemiolog dari Universitas Sriwijaya, Palembang, Iche Andriyani Liberty mengungkapkan, lonjakan kasus positif secara signifikan terjadi sejak beberapa hari terakhir. Pada 12 Juli 2021 terdapat 471 kasus, kemudian meningkat dua hari setelahnya sebanyak 778 kasus, dan kembali naik menjadi 963 kasus pada 15 Juli 2021.
Menurut dia, lonjakan kasus ini disebabkan tingkat penularan yang begitu cepat akibat adanya penyebaran virus corona varian delta. Daya tular varian ini enam kali lebih cepat dibanding varian alpha. "Penyebaran virus disebabkan adanya varian delta," ungkap Iche, Jumat (16/7).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dia mengatakan, penularan virus dapat dicegah dengan banyak cara, seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta menerapkan protokol kesehatan. Yang terpenting juga adalah pengawasan secara optimal bagi warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kontrol terhadap isoman diperlukan karena dikhawatirkan terjadi penularan di lingkungan itu. Terlebih kasus aktif di Sumsel saat mencapai 4.780 orang (13,6 persen), dan 4.051 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri.
"Kita tidak tahu bagaimana pengawasan bagi isoman. Bukan tidak mungkin orang yang tinggal di rumah yang sama akan tertular. Karena itulah isoman perlu diawasi secara ketat," jelas dia.
Sementara itu, pelacakan kasus atau tracing dinilai belum optimal. Pemeriksaan bagi kontak erat sejauh ini rata-rata hanya 2-3 orang, sementara idealnya sedikitnya 15 orang kontak erat diperiksa dari setiap satu kasus positif.
"Kalau kondisi ini dibiarkan, bahayanya semakin banyak orang yang terpapar dan dirawat di rumah sakit, apalagi yang datang ke rumah sakit kondisinya sudah parah," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya