Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Ibu Buang Bayi ke Sumur, Ini Perbedaan Baby Blues dan Depresi

Kasus Ibu Buang Bayi ke Sumur, Ini Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pelaku pembuangan bayi ke dalam sumur. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang ibu di Jember berinisial FN (25) nekat membuang bayinya yang baru berusia satu bulan ke dalam sumur. Pelaku depresi akibat ejekan tidak bisa memberikan air susu ibu (ASI) kepada buah hati.

FN dan suami, AM (28) selama ini tinggal di lingkungan keluarga besar sang suami yang ada di Kecamatan Ambulu, Jember.

Usai melahirkan, FN mengaku sering diejek oleh keluarga suaminya karena tidak mampu memberikan ASI kepada sang buah hati. Akibat hanya bisa memberikan susu formula kepada bayi, FN dianggap sebagai ibu yang tidak sempurna. Padahal ada kondisi kesehatan tertentu yang membuat FN tak mampu menghasilkan ASI.

"Selain itu, juga masih ada masalah lain yang menurut pengakuan tersangka, diterima dari keluarga sang suami," ujar Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Rabu (30/3).

Beberapa keluarga sang suami menganggap, FN dinikahi oleh AM karena status ekonominya. "FN diberitahu oleh keluarga suaminya, bahwa ia dinikahi karena motif ekonomi," lanjut Hery.

Pasangan suami istri muda ini memang memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda. FN bekerja sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sedangkan suaminya bekerja sebagai petani. Namun polisi enggan menjelaskan secara rinci bentuk ejekan yang diterima dari keluarga mertua tersangka FN itu.

Dua bahan ejekan atau bullying yang diterima terus-menerus oleh FN itu yang pada akhirnya menimbulkan kebencian FN kepada buah hatinya sendiri. Kebencian kepada sang bayi itu terus terjadi meski ia bekerja di profesi yang terkait dengan anak kecil.

Dalam perkembangannya dugaan adanya gangguan kejiwaan baby blues syndrome pun semakin menguat. Untuk mendalaminya, polisi akan mendatangkan saksi ahli. "Kita akan bawa ke psikiater. Tetapi sejauh ini, dia masih cukup lancar diperiksa. Kooperatif dan mengakui perbuatannya," tutur Hery.

Baby blues merupakan sebuah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu usai melahirkan. Kondisi ini akan membuat ibu mudah sedih, gelisah, lelah, marah, menangis tanpa alasan yang jelas dan sulit berkonsentrasi. Baby blues bisa dirasakan sejak minggu pertama usai melahirkan. Pada umumnya baby blues akan bertahan hingga dua minggu.

Keluhan memang tidak selalu dirasakan. Gejala atau keluhan tersebut akan hilang dan timbul dengan sendirinya. Meski begitu, keluhan-keluhan itu harus diatasi dengan baik dan benar. Agar tidak berkembang menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression).

Hingga saat ini, penyebab baby blues masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang mampu memicu terjadinya baby blues.

1. Perubahan Hormon

Usai melahirkan, para wanita akan mengalami perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan menurun. Hal ini mampu menyebabkan perubahan kimia di otak serta dapat memicu terjadinya perubahan suasana hati atau mood swing.

2. Kesulitan Beradaptasi

Penyebab baby blues kedua yakni kesulitan beradaptasi. Terlebih pada perubahan dan tanggung jawab baru sebagai seorang ibu. Hal inilah yang terkadang memicu timbulnya baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kerepotan atau kewalahan mengurus segalanya sendiri. Termasuk mengurus kebutuhan buah hati.

3. Kurang Tidur

Siklus tidur bayi baru lahir tentu belum teratur. Hal ini menyebabkan si ibu harus terjaga di malam hari dan tentu saja menyita banyak waktu tidur. Kurangnya waktu tidur yang terjadi terus menerus akan membuat sang ibu tidak nyaman dan kelelahan. Sehingga bisa memicu terjadinya baby blues.

Baby Blues biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun kondisi tersebut tetap harus dikelola dengan baik saat ibu mengalaminya.

Hal yang perlu diwaspadai adalah apabila gejala baby blues belum kunjung membaik setelah dua minggu. Ada kemungkinan si ibu mengalami depresi pasca melahirkan.

Depresi pasca melahirkan mampu menyebabkan kekhawatiran yang cukup berat. Sehingga membuat ibu bisa merasa putus asa, tidak berharga, sedih hingga merasa tidak adanya ikatan dengan bayi (bonding).

Jika sudah begini, si ibu harus segera memeriksakan diri ke psikolog ataupun psikiater. Ikatan ibu dan anak bisa tidak terjalin dengan baik jika tidak segera ditangani. Bahkan, dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi berat di masa akan datang.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak

Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.

Baca Selengkapnya
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah

Selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.

Baca Selengkapnya
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember di Jaksel
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi ke Ember di Jaksel

Selain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Repot usai Pisah dengan Suami, Ibu di Lubuklinggau Tega Buang Bayinya yang Baru Lahir di Sumur
Tak Mau Repot usai Pisah dengan Suami, Ibu di Lubuklinggau Tega Buang Bayinya yang Baru Lahir di Sumur

Tersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu Tenggelamkan Bayi dalam Ember
Kronologi Ibu Tenggelamkan Bayi dalam Ember

Ibu berinisial A diduga mengalami Baby Blues Syndrome.

Baca Selengkapnya
Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa
Ibu di Medan Tenggelamkan Bayinya di Ember Hingga Tewas, Alami Gangguan Jiwa

Ibu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.

Baca Selengkapnya
Polwan Bakar Suami Polisi Hidup-Hidup Diduga Dipicu Baby Blues, Begini Bahayanya
Polwan Bakar Suami Polisi Hidup-Hidup Diduga Dipicu Baby Blues, Begini Bahayanya

Korban menderita luka bakar 90 persen dan akhirnya meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir
Alasan Faktor Ekonomi, Ibu di Gunungkidul Tega Bunuh Anak Keempat yang Baru Lahir

Seorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Coba Bunuh Diri, Ibu Muda Bawa Balita Menceburkan Diri ke Dermaga 11 Ancol
Coba Bunuh Diri, Ibu Muda Bawa Balita Menceburkan Diri ke Dermaga 11 Ancol

Warga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak
Ibu Buang Bayi di Halte: Maafin, Ekonomi Kita Tidak Cukup Besarin Kamu Nak

Dalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.

Baca Selengkapnya