Kasus ibu di Batam bakar anak kandung, rambut korban hangus
Merdeka.com - Natasya, bocah usia 11 tahun asal Batam, Kepri, harus menahan sakit usai disiram minyak tanah dan dibakar ibu kandungnya sendiri bernama Helen (36). Beruntung dia masih bisa selamat karena api yang berkobar tidak menghanguskan sekujur tubuhnya.
"Sedikit rambut aja yang terbakar," kata Kapolsek Bengkong AKP Syamsurizal kepada merdeka.com, Selasa (22/12).
Syamsurizal mengatakan, saat kejadian Helen sedang menyusui bayinya. Dia kemudian minta tolong kepada Natasya untuk membersihkan rumah. Tapi permintaan itu ditolak oleh Natasaya.
-
Bagaimana cara membakar rambut? Bagi sebagian orang, membakar rambut memang menjadi salah satu cara merawat dan menata rambut.
-
Kenapa orang membakar rambut? Mitos rambut dibakar muncul karena beberapa orang melakukan perawatan rambut dengan menggunakan api.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
"Ibunya baru ngelahirin, dia sibuk nyusuin bayinya. Minta tolong bersihin rumah kepada anak pertamanya (Natasya)," ujarnya.
Dia menambahkan, ketika Helen membakar anaknya tersebut suaminya pun tengah berada di rumah. Mengetahui perbuatan istrinya, sang suami langsung memberikan pertolongan terhadap Natasya.
"Bapaknya di rumah, (korban) langsung diberikan pertolongan," tutur Syamsurizal.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebakaran rumah di Jalan Sultan Abdullah, Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1), menyebabkan seorang bocah 6 tahun meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku langsung diamankan ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelaku yang emosi menyiramkan satu botol bensin, kemudian membakar istrinya
Baca SelengkapnyaSaat kebakaran terjadi, pemilik rumah bersama orang tua kedua korban berangkat ke desa lain untuk mengikuti acara adat Tarik Batu.
Baca SelengkapnyaMotif sementara dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka mengaku karena emosi sesaat
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan ODGJ sejak tahun 2019 dan selama ini tinggal di rumah kakak kandungnya.
Baca SelengkapnyaPolisi menjebol tembok ruko di sebelah lokasi kejadian, tetapi korban sudah dalam kondisi pingsan.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKasus tabrakannya ditangani Lakalantas Satwil Jaktim
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca Selengkapnya