Kasus Ibu di Jember Buang Bayi ke Sumur, Polisi akan Periksa Keluarga Suami Pelaku
Merdeka.com - FN (25), ibu asal Jember membunuh bayi yang baru berusia satu bulan. Dia mengaku tertekan akibat ejekan dari keluarga suaminya. Untuk mendalami kasus ini, polisi akan memeriksa keluarga besar suami pelaku.
Selama ini, FN dan sang suami, AM (28), tinggal di lingkungan keluarga besar sang suami yang ada di Kecamatan Ambulu, Jember.
Sejak melahirkan anak pertama satu bulan yang lalu, FN sering diejek oleh keluarga suaminya karena tidak mampu memberikan air susu ibu (ASI) kepada sang buah hati. Akibat hanya bisa memberikan susu formula kepada sang bayi, FN dianggap sebagai ibu yang tidak sempurna. Padahal ada kondisi kesehatan tertentu yang membuat FN tak mampu menghasilkan ASI.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
"Selain itu, juga masih ada masalah lain yang menurut pengakuan tersangka, diterima dari keluarga sang suami," ujar Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo saat jumpa pers penetapan tersangka yang dilakukan di Mapolres Jember, Rabu (30/03).
Beberapa keluarga sang suami menganggap, FN dinikahi oleh AM karena status ekonominya. "FN diberitahu oleh keluarga suaminya, bahwa ia dinikahi karena motif ekonomi," lanjut Hery.
Pasangan suami istri (pasutri) muda ini memang memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda. FN bekerja sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sedangkan suaminya bekerja sebagai petani. Namun polisi enggan menjelaskan secara rinci bentuk ejekan yang diterima dari keluarga mertua tersangka FN itu.
"Ya nanti kita juga akan memeriksa keluarga besarnya sebagai saksi," papar Hery.
Dua bahan ejekan atau bullying yang diterima terus-menerus oleh FN itu yang pada akhirnya menimbulkan kebencian FN kepada buah hatinya sendiri. Kebencian kepada sang bayi itu terus terjadi meski ia bekerja di profesi yang terkait dengan anak kecil.
Kebencian itu akhirnya mencapai puncaknya saat hari kejadian, yakni Rabu (23/3). "Saat itu, tersangka sebagai ibu korban, baru bangun dari tidurnya. Lalu ia melihat, anaknya tidur bersama neneknya (mertua pelaku). Di situ muncul rasa benci kepada anaknya sendiri sehingga tersangka membawa anaknya yang sedang tidur ke sumur dan dilempar ke dalam," papar Hery.
Atas dugaan gangguan kejiwaan baby blues syndrome tersebut, polisi akan mendatangkan saksi ahli. "Kita akan bawa ke psikiater. Tetapi sejauh ini, dia masih cukup lancar diperiksa. Kooperatif dan mengakui perbuatannya," tutur Hery.
Atas perbuatannya itu, FN akan dijerat pasal berlapis. Yakni Pasal 80 ayat (3) UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 ayat (3) UU No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. "Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," pungkas Hery.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu terjadi di kediaman pelaku Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaJasad bayi yang baru lahir itu sudah membiru dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaIbu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Baca Selengkapnya