Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Ibu Eni jadi perhatian Mendagri hingga Presiden Jokowi

Kasus Ibu Eni jadi perhatian Mendagri hingga Presiden Jokowi Jusriani. ©2016 merdeka.com/dwi prasetya

Merdeka.com - Jusriani alias Eni terus banjir simpatik, mulai dari masyarakat, menteri, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutkan mengirimkan uang melalui dua orang yang mengaku suruhannya senilai Rp 10 juta.

Eni banjir simpatik usai warung makan miliknya didatangi Satpol PP Kota Serang karena membuka jam operasional siang hari saat orang berpuasa. Namun, masyarakat sedih ketika melihat wajah ketakutan Eni saat petugas Satpol PP justru menyita masakannya.

"Ada bantuan dari Pak Jokowi tadi orang suruhannya yang berikan langsung ke sini," kata Eni, Minggu (12/6).

Ibu Eni mengungkapkan, dua orang tersebut juga mengatakan presiden berpesan agar uang yang diberikan digunakan untuk menyelesaikan utang.

Tak hanya Jokowi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo juga berencana memberikan bantuan kepada Eni melalui uang saku pribadinya. Ia juga akan menyerahkan bantuan kepada pedagang lainnya.

"Saya pribadi sebagai Mendagri memberikan dana sebagai modal kerja kepada penjual makanan yang disita satpol PP," tutupnya.

Tjahjo sendiri mengimbau Satpol PP dalam menertibkan warung makan tidak terlalu berlebihan. Oleh sebab itu, Tjahjo meminta direktur Satpol PP Kemendagri menegur Satpol PP di seluruh Indonesia.

"Bahwa dalam melaksanakan keputusan/instruksi kepala daerah atau melaksanakan mengamankan perda di daerah untuk bersikap simpatik, mengedepankan penyuluhan. Tidak 'over akting' yang menimbulkan ketidak simpatiknya masyarakat kepada pemerintahan baik pusat maupun daerah harus intropeksi," ujarnya.

Menurutnya, pihak Satpol PP cukup menegur pemilik warung makan yang buka saat bulan Ramadan, dengan memasang tirai agar tak terlihat banyak orang. Selain itu, pihak Satpol PP juga harus menjaga toleransi masyarakat.

"Satpol PP memang tugasnya melaksanakan Perda /melaksanakan perintah kepala daerah/hanya sejak (tahun 2015). Saya sebagai pembina satpol PP mengatakan bahwa tugas satpol PP harus simpatik mengutamakan penyuluhan. Jangan over akting sok kuasa, apapun masyarakat di daerah harus ditertibkan tapi harus manusiawi," kata dia.

Seperti diketahui, raut wajah Jusriani hanya bisa pasrah sambil menangis melihat semua dagangan makanannya diangkut Satpol PP Kota Serang, Banten. Dia tidak bisa melawan, hanya menangis sambil merengek agar makanannya tidak diangkut.

Peristiwa itu terjadi tepat di hari ke 3 puasa atau Rabu, 8 Juni 2016 lalu. Petugas Satpol PP kala itu langsung menyerobot masuk ke warung Eni, panggilan sehari-hari Jusriani, di Pasar Rau Kota Serang. Itu dilakukan lantaran Eni dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda). Semua lauk pauk baru matang diangkut petugas dan tak tersisa.

"Ini (warung) baru buka. Ikan juga belum saya kasih sambel. Semuanya sudah diangkut (Satpol PP)," keluh Jusriani kala itu.

Razia ini membuat Eni syok. Dia bahkan jatuh sakit atas insiden kelam dialaminya. Dia hanya terbaring sambil mengingat pengalaman pahitnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Firli Bahuri Terima Uang Rp1,3 Miliar dari SYL, Untuk Amankan Kasus di Kementan?
Terungkap Firli Bahuri Terima Uang Rp1,3 Miliar dari SYL, Untuk Amankan Kasus di Kementan?

SYL mengakui ada penyerahan uang sebanyak dua kali kepada Firli Bahuri

Baca Selengkapnya
Kepala Basarnas jadi Tersangka Suap Rp88,3 Miliar, Ini Reaksi Presiden Jokowi
Kepala Basarnas jadi Tersangka Suap Rp88,3 Miliar, Ini Reaksi Presiden Jokowi

Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi diduga menerima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Respons Gerindra Terkait Duit Korupsi BTS Mengalir ke Staf Sugiono Sebesar Rp70 Miliar
Respons Gerindra Terkait Duit Korupsi BTS Mengalir ke Staf Sugiono Sebesar Rp70 Miliar

Irwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.

Baca Selengkapnya
Dua Sosok Ini Bakal Dijemput Paksa Kejagung terkait Duit Korupsi BTS ke DPR dan BPK
Dua Sosok Ini Bakal Dijemput Paksa Kejagung terkait Duit Korupsi BTS ke DPR dan BPK

Kejagung akan menjemput paksa dua orang diduga menjadi perantara aliran dana korupsi kasus BTS 4G BAKTI Kominfo ke Komisi I DPR RI dan BPK.

Baca Selengkapnya
Nama Menpora Dito Ariotedjo Kembali Disebut Saksi Mahkota Sidang Korupsi BTS Kominfo
Nama Menpora Dito Ariotedjo Kembali Disebut Saksi Mahkota Sidang Korupsi BTS Kominfo

Irwan Hermawan mengatakan untuk bantuan yang diberikan oleh Dito dan kawan-kawan itu dibutuhkan dana guna bantuan hukum, sebesar Rp27 miliar.

Baca Selengkapnya
Terungkap Aliran Duit Rp60 M buat Selesaikan Kasus Korupsi BTS Kominfo Seret Johnny Plate
Terungkap Aliran Duit Rp60 M buat Selesaikan Kasus Korupsi BTS Kominfo Seret Johnny Plate

Irwan mengungkap mantan menteri Kominfo dan eks Dirut Bakti Kominfo mengetahui bahwa dirinya menerima uang dari terdakwa Yusrizki.

Baca Selengkapnya
Asal Muasal Uang Rp27 Miliar Diduga Mengalir ke Menpora Dito Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo
Asal Muasal Uang Rp27 Miliar Diduga Mengalir ke Menpora Dito Terkait Kasus Korupsi BTS Kominfo

Asal muasal dugaan aliran dana Rp27 miliar mengalir ke Dito itu diungkapkan Irwan saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya
Ngaku Terima Duit Rp60 M dari Windi Purnama, Alasan Irwan Hermawan: Itu Uang Pendampingan Hukum
Ngaku Terima Duit Rp60 M dari Windi Purnama, Alasan Irwan Hermawan: Itu Uang Pendampingan Hukum

Ada kesepakatan yang terjadi antara Edward Hutahean dengan Irwan dan Anang Latief.

Baca Selengkapnya
KPK: Kepala Basarnas Henri Alfiandi Terima Uang Hasil Setting Proses Lelang
KPK: Kepala Basarnas Henri Alfiandi Terima Uang Hasil Setting Proses Lelang

KPK: Kepala Basarnas Henri Alfiandi Terima Uang Hasil Setting Proses Lelang

Baca Selengkapnya
Dakwaan Andhi Pramono: Uang Gratifikasi Diterima di Banyak Rekening, Dipakai buat Biaya Kuliah Anak
Dakwaan Andhi Pramono: Uang Gratifikasi Diterima di Banyak Rekening, Dipakai buat Biaya Kuliah Anak

Penerimaan gratifikasi tersebut diterima Andhi secara langsung dan melalui rekening bank atas nama pribadi maupun atas nama orang lain.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bakal Konfrontir Anang Latif dan Irwan Hermawan Soal Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo
Kejagung Bakal Konfrontir Anang Latif dan Irwan Hermawan Soal Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo

Kejagung akan mengkonfrontir keterangan terdakwa kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo, terkait uang Rp27 M.

Baca Selengkapnya