Kasus Ibu Gantung Diri & 2 Anak Diracun, Polisi Belum Temukan Keterlibatan Orang Lain
Merdeka.com - Polresta Pekanbaru masih terus melakukan pendalaman terkait kasus tewasnya ibu rumah tangga bersama dua anak kandungnya di wilayah Perumahan Mutiara Kulim, Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kota Pekanbaru, Riau.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya saat dikonfirmasi menjelaskan, NSW (27) yang ditemukan tewas dengan gantung diri itu murni bunuh diri.
"Hasil penyelidikan, olah TKP, dan autopsi, diduga kasus itu murni bunuh diri," ujar Nandang, Sabtu (21/11).
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
-
Bagaimana Polwan tersebut membakar suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Kenapa ibu rumah tangga di Sleman gantung diri? Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa suami Nurul menikahi wanita lain? Suaminya menceraikannya dan menikahi wanita lain setelah pulih dari masa kritis, seperti yang dilansir oleh Oddity Central pada Rabu (23/10/2024).
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
Sementara, untuk kasus dua anak kandungnya yang meninggal diduga diracuni NSW masih dalam penyelidikan. Petugas saat ini tengah menunggu hasil labfor untuk mengetahui kebenaran dugaan itu dan racun yang digunakan.
Sebab dalam penemuannya beberapa waktu lalu, dua balita itu tewas dengan mulut mengeluarkan buih. Polisi juga belum menemukan adanya indikasi keterlibatan orang lain dalam kasus itu.
"Untuk keterlibatan orang lain, sementara ini belum ada. Nanti kalau keluar hasil labfornya baru bisa kita simpulkan," ucap Nandang.
Sempat Diduga Dibunuh
Untuk diketahui, NSW dan dua balitanya ditemukan tewas pada Senin (16/11) lalu. Awalnya, korban dan dua balitanya diduga dibunuh oleh suaminya PNG.
Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi kejadian ini buntut dari niat suami yakni PNG (28) ingin menjual rumah mereka untuk membuka usaha. Dari niat itu terjadilah pertengkaran antara PNG dan istrinya NSW.
"Korban tidak terima kalau rumah yang sedang ditempati ini dijual untuk membuka usaha," kata Hanafi, Selasa (17/11) lalu.
Setelah sempat dilakukan autopsi dan visum di RS Bhayangkara Polda Riau, kini jenazah ketiganya dibawa ke kampung halaman untuk disemayamkan. Sementara satu balita yang selamat kini dirawat oleh neneknya dalam kondisi sehat.
Peristiwa ini diketahui oleh PSG saat pulang kerja petang kemarin. Ia curiga saat memasuki rumahnya dalam keadaan gelap.
Dalam keadaan gelap itu, PNG lantas berteriak keluar dan meminta tolong. Ia melihat istrinya NSW sudah tergantung di bagian dapur rumahnya. Sementara ketiga anaknya tampak terbaring di dalam kamar.
Kedua anaknya yakni NAG perempuan berusia 2 tahun dan DAG laki-laki berusia 6 bulan dinyatakan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa.
Sedangkan anaknya yang lain yakni DAG berusia 6 bulan ditemukan masih dalam keadaan bernapas dan berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke klinik terdekat.
Kejadian itu lantas dilaporkan kepihak kepolisian. Mendapati laporan itu, Polresta Pekanbaru langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Saat itulah ditemukan secarik kertas bertuliskan "Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak ikut bersamaku".
Berdasarkan tulisan inilah polisi kemudian memperkirakan korban melakukan bunuh diri setelah menghabisi dua anak kandungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat cekcok dengan istrinya hingga sang istri meninggalkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaKeduanya diketahui pernah mencoba bunuh diri namun dicegah keluarga. Mereka disebutkan mengalami depresi akibat utang piutang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab cek cok pasangan suami istri ini.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni istri dan adik pelaku.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca Selengkapnya