Kasus-kasus pelecehan seksual di angkutan umum
Merdeka.com - Wanita yang sering dianggap sebagai kaum yang lemah, kerap kali menjadi korban pelecehan seksual di angkutan umum. Aksi amoral ini bahkan sering terjadi kala jam sibuk seperti saat pulang kerja, di mana penumpang kerap berdesakan di atas angkutan umum.
Terbaru kasus di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Tries, seorang polisi khusus kereta api (Polsuska) dibekuk karena diduga melakukan pelecehan kepada seorang penumpang perempuan.
Polisi langsung memburu dan menangkap Tries setelah mendapat laporan dari YI (40 tahun). Dia adalah salah satu penumpang kereta api yang juga istri seorang pengacara, dan menjadi korban pencabulan Tries.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa saja bentuk pelecehan yang dialami buruh wanita? Buruh Wanita sudah mengalami pelecehan sejak kedatangan mereka di Perkebunan Deli. Peristiwa ini terjadi tahun 1917. Seorang administratur yang mendata para buruh ini akan memberi tanda garis pada buruh wanita yang dianggap menarik. Wanita yang ditandai itu kelak akan dicari untuk memuaskan napsu para Ondernemer perkebunan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Kasus pelecehan di angkutan umum ini memang sering terjadi. Berikut ini kasus-kasus pelecehan di angkutan umum:
Pria tempel kemaluan ke wanita di Transjakarta
Hadi Suhanda (30), pelaku pelecehan seksual di bus Transjakarta Koridor IX, jurusan Pluit-Pinang Ranti ditangkap karena berbuat asusila. Tak kuasa menahan syahwat, Hadi berbuat tak senonoh ke dua penumpang wanita yakni OI (19) dan N (20)."Dia mepet saya berdua. Sudah gitu dia mepet teman saya si N. Tapi gak kelihatan kalau dia gesek-gesek itunya," ujar OI, Jumat (30/8/2013).Setelah itu, Suhanda lalu membuka resleting celananya dan mengeluarkan kemaluannya di belakang N. Melihat itu, OI pun langsung berteriak sehingga mencuri perhatian penumpang lainnya."Pas dikeluarin tahu-tahu, cairannya sudah keluar. Saya terus teriak, akhirnya banyak yang nolongin," katanya.Di Polsek Jatinegara, Hadi menyesali perbuatannya. Warga Pademangan, ini mengaku nekat melakukan berbuat itu karena telah lama ditinggal sang istri yang pulang ke rumah orangtuanya."Tidak sengaja awalnya, anu saya nongol begitu saja, jadi saya gesek-gesek. Istri saya pulang ke rumah orang tuanya, lagi ada masalah," katanya di balik jeruji Polsek Jatinegara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Nyaris diperkosa di angkot
I (31), seorang penumpang angkutan kota C-01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama nyaris menjadi korban pemerkosaan oleh sopir angkot dan rekannya. Aksi pemerkosaan tersebut berhasil digagalkan oleh anggota Kopassus Serda Nicolas yang kebetulan melintas dan kendaraan dalam posisi beriringan dengan angkot itu.Saat kejadian, I dibekap oleh empat orang pria yang berada di dalam angkot tersebut. Sopir angkot AA (16) lebih dahulu diamankan. Kini total sudah lima pelaku yang diamankan.Otak pelaku perampokan dan percobaan pemerkosaan di angkot CO1 berhasil ditangkap. Badri (23) ditangkap kemarin malam di tempat persembunyiannya."Sudah tertangkap si Badri di tempat persembunyiannya," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat saat ditemui di kantornya, Kamis (9/8/2013).
Rekam pakaian dalam wanita
Bermodalkan handphone yang memiliki kamera, dan pulpen yang ada senternya, Suprianto beraksi di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat. Dia merekam pakaian dalam seorang wanita AGT (28) saat sedang antre.Petugas keamanan halte Transjakarta Harmoni, Adof mengatakan, pelaku berdiri tepat di belakang korban. Suprianto berdiri di belakangnya. Lalu merekam rok korban dari bawah, ujarnya.Suprianto mengaku sudah dua kali melakukan aksi bejat itu. Dia juga mengakui mudah terangsang apabila melihat wanita berpakaian seksi.Iya saya gampang terangsang. Boleh dikatakan kalau saya hiperseks, katanya di Polres Jakarta Pusat, Selasa (4/12).
Pegang kemaluan wanita
Gara-gara terinspirasi film porno yang berada di handphonenya, Udin nekat berbuat cabul terhadap P (18) yang masih berstatus pelajar SMU di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat.Peristiwa bermula saat P dan teman-temannya sedang menunggu bus Transjakarta untuk pulang ke Cililitan, Jakarta Timur pada 10 November lalu. Ketika terjadi antrean di pintu, tiba-tiba pelaku memegang kemaluan korban."Korban pun sontak berteriak dan memukul pelaku dan melaporkan ke petugas halte. Korban dan pelaku lalu dibawa ke pos polisi," kata Kapolsek Gambir AKBP Tatan Dirsan.Pelaku sempat berdalih tidak sengaja memegang kemaluan korban karena terdorong warga yang berdesakan akan naik bus Transjakarta."Setelah dicecar akhirnya pelaku mengakui perbuatannya. Dia nekat melakukan hal itu karena terinspirasi film porno yang ada di handphonenya," katanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter berkomitmen untuk menindak tegas dan tidak mentolerir pelaku tindak kriminal dan tindak asusila.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu di alami korban CD (55) di Jalan Gudang Baru Peluru Barat, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah ditangkap di rumahnya dan kini masih dalami motifnya melakukan pelecehan pada korban.
Baca SelengkapnyaMuncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus wanita.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin gaduh di salah satu gerbong kereta rel listrik. Dia dituding menggesek-gesekkan alat kelamin ke penumpang wanita.
Baca SelengkapnyaPerekam video meyakini keduanya tidak ada ikatan keluarga atau pasangan.
Baca SelengkapnyaKorban terlihat meminta tolong dan menunjukan arah mobil diduga pelakuĀ cabul.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan seksual itu terjadi ketika pelaku mengantar korban ke rumahnya di daerah Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/7) lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi korban saat ini masih trauma. Kini berada di vila-nya di kawasan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaTingginya angka pekerja yang mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan di dunia kerja, diperburuk dengan penanganan kasus yang cenderung tak maksimal.
Baca SelengkapnyaAda saja kelakuan sopir travel yang nekat membawa muatan menggunung. Simak yuk!
Baca Selengkapnya