Kasus-kasus salah tulis yang bikin tertawa dan memalukan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melantik Letnan Jenderal (Letjen) TNI Purn. Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI yang baru. Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu.
Namun surat undangan berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu menjadi bahan cibiran ketika kepanjangan BIN yang seharusnya Badan Intelijen Negara ditulis Badan Intelijen Nasional. Tidak lama kemudian, pihak Istana akhirnya angkat bicara soal beredarnya surat undangan salah tulis kepanjangan BIN itu.
Dalam siaran persnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Djarot Sri Sulistyo, menyebut, Kementerian Sekretariat Negara mengakui telah berbuat kekeliruan menulis kepanjangan BIN di surat undangan.
-
Apa yang sebenarnya diunggah Jokowi di Instagram? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023. Sementara itu, bagian komentar juga dibanjiri dengan warganet yang meminta bantuan Jokowi untuk kembali mengangkat kasus Jessica-Mirna agar diusut tuntas.'Pak tolong angkat kasus jessica, ini kemauan rakyat,' tulis akun @scarlattinoj***.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Kenapa blunder menjadi sorotan? Kesalahan seperti ini sering kali menjadi sorotan karena efeknya yang langsung dan bisa dirasakan oleh banyak pihak, sehingga menuntut tindakan perbaikan yang cepat dan tepat.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kapan kesalahan itu terjadi? Ia merasa bertanggung jawab atas gol kedua yang dicetak Edin Dzeko.
Setelah menarik undangan tersebut, pihak Kementerian Sekretariat Negara lantas mengirimkan undangan dengan kepanjangan BIN yang sebenarnya. Atas kesalahan tersebut, Kementerian Sekretariat Negara memohon maaf kepada publik.
Kesalahan tulis yang dibuat Setneg bukan kejadian pertama yang menjadi perhatian di media sosial. Sebelumnya, presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono pernah malakukan hal yang sama.
Berikut kasus-kasus salah tulis yang bikin tertawa dan memalukan.
SBY salah tulis singkatan BNPB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) salah ketik saat menulis ucapan duka cita dan penanganan gempa Lombok di akun twitternya. SBY menulis BPNB yang harusnya lembaga menangani bencana adalah BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).SBY pun langsung meralat ketikan dia yang sempat salah tersebut."Terima kasih atas koreksi tweeps. Lembaga yang saya maksud utk tangani bencana adalah @BNPB_Indonesia. *SBY*," tulis SBY di twitternya, Senin (24/6).
Safety riding ditulis safety reading
Guna menekan angka kecelakaan di jalan raya, polisi menggalakkan program berkendara secara aman atau safety riding. Program tersebut memberikan pengendara materi bagaimana mengemudi secara benar yang berorientasi pada keselamatan di berlalu lintas.Program safety riding pun dikampanyekan dengan menggunakan berbagai media, mulai dari media massa, media sosial, hingga seragam polisi. Namun, program yang bertujuan baik ini kemudian menjadi bahan olok-olokan saat terjadi kesalahan ketika 'safety riding' ditulis 'saffety reading'.Foto kesalahan tulis itu kemudian diunggah ke Twitter oleh akun @danrem. Dalam foto tersebut terlihat anggota polisi yang mengendarai sepeda motor mengenakan rompi hijau bertuliskan 'saffety reading'.
Setneg salah tulis kepanjangan BIN
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) hari ini dijadwalkan melantik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Panglima TNI yang baru. Pelantikan bakal dilakukan siang ini di Istana Kepresidenan, Jakarta.Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu undangan. Namun, publik ramai mendapati sebaran surat undangan pelantikan yang salah menyebut kepanjangan dari BIN.Berdasarkan pesan berantai undangan pelantikan yang didapat merdeka.com, Rabu (8/7), dalam undangan yang berkop surat Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia itu dituliskan agenda acara adalah pelantikan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Presiden Republik Indonesia.Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional. Tidak lama kemudian, pihak Istana akhirnya angkat bicara soal beredarnya surat undangan salah tulis kepanjangan BIN itu.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Netizen pun terhibur karena bukti transfer tersebut sangat jelas menunjukkan bahwa itu palsu.
Baca SelengkapnyaKomika Gerallio dilaporkan ke Polres Jaksel atas dugaan pencemaran nama baik
Baca SelengkapnyaSeorang masinis terdengar sedang memberikan pengumuman. Namun tak diduga, ia tiba-tiba mengalami cegukan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa aplikasi pemerintah yang viral hingga tuai kontroversi karena namanya yang nyeleneh.
Baca SelengkapnyaNajwa Shihab memperingatkan Felix agar lebih berhati-hati saat melontarkan candaan.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya