Kasus korupsi Rp 5 M, giliran bendahara KSP Multi Guna ditahan

Merdeka.com - Bendahara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Guna di Makassar, Aswin (40) akhirnya ditahan dan dijebloskan ke Lapas Gunung Sari Makassar setelah pagi hingga siang tadi, Rabu, (27/7) menjalani pemeriksaan di kantor Kejati Sulsel terkait dugaan korupsi Rp 5 miliar.

Dengan demikian, Aswin menyusul Adil Hans, ketua koperasinya yang lebih dulu ditahan sejak beberapa hari lalu. Setelah Aswin ini, berarti sudah ada delapan tersangka kasus dugaan korupsi dana dari Kementerian Koperasi dan UKM, melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) tersebut.

Aswin diangkut mobil dari Kejati Sulsel menuju Lapas Gunung Sari di Jalan Alauddin Makassar didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Amin Tasyrif.

"Hari ini bendahara Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Multi Guna juga ditahan setelah sebelumnya ketua dari koperasi itu lebih dulu ditahan bernama Adil Hans. Kita punya waktu masa penahanan hingga 20 hari ke depan," kata Kasi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel Salahuddin, Rabu (27/7).

Koperasi Multi Guna ini, kata Salahuddin, awalnya adalah koperasi gadai yang kemudian disulap jadi KSP. Bersama ketua koperasi itu, Aswin selaku bendahara melakukan manipulasi data administrasi koperasi yang konsepnya dari gadai menjadi simpan pinjam.

Berawal dari sinilah maka koperasi yang telah berganti kulit ini mendapatkan kucuran dana bergulir dari Kementerian Koperasi dan UKM senilai Rp 5 miliar, untuk modal usaha bagi anggota-anggota koperasi. Namun pengembaliannya tidak lancar, kemudian akhirnya macet sehingga dana itu tidak bisa bergulir lagi di antara para anggota koperasi.

Adapun pasal yang disangkakan adalah pasal 2 dan pasal 3 UU No 31 tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi, sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan UU No 20 tahun 2001.