Kasus Mapolsek Bendahara dibakar massa, Kapolda Aceh copot Kapolsek
Merdeka.com - Perusakan dan pembakaran Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh oleh warga berbuntut panjang. Kapolda Aceh Irjen Rio S Djambak mencopot Kapolsek Bendahara Ipda Iwan Wahyudi dari jabatannya.
"Kapolsek sudah dicopot Kapolda. Kapolseknya sedang dibawa ke Polres untuk melengkapi administrasinya," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Misbahul Munauwar kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/10).
Misbahul menuturkan, kasus perusakan dan pembakaran itu dipicu adanya warga yang tewas saat ditangkap polisi. Warga tersebut merupakan tersangka kasua narkoba dan dilaporkan melakukan perlawanan kepada petugas saat dibawa untuk pengembangan.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Siapa yang bakar polisi? Dalam kasus ini, Briptu FN sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Penyidik Reknata Ditreskrimum Polda Jatim. Ia pun dijerat dengan pasal tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Bagaimana polisi dibakar? Briptu RWD sempat mejalani perawatan medis di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto karena menderita luka bakar 96 persen. Namun, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (9/6) pukul 12.55 Wib.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
Bidang Propam Polda Aceh tengah menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa anggota Polsek Bendahara yang terlibat dalam penanganan perkara narkoba hingga menewaskan tersangka.
Misbahul menuturkan, situasi di Mapolsek Bendahara berangsur kondusif setelah Wakapolres Aceh Tamiang Kompol M Nuzir tiba dilokasi dan mengajak mereka dialog. Nuzir berjanji pihaknya akan mengusut kasus kematian tersangka narkoba hingga tuntas.
"Sekarang situasi sudah kondusif. Masyarakat sudah ketemu Wakapolres, dan intinya ini (hasil penyelidikan internal) nanti akan kami sampaikan ke masyarakat," Misbahul menandaskan.
Sebelumnya, puluhan warga dikabarkan merusak dan membakar Mapolsek Bendahara. Akibatnya, sebagian kantir polisi tersebut rusak. Bahkan beberapa sepeda motor yang terparkir di lokasi juga ikut dibakar massa.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AKP Dadang Iskandar dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaPutusan itu mengejutkan hingga Dadang tertunduk lemas di depan majelis hakim sidang etik
Baca SelengkapnyaPemecatan Dadang tersebut diputus dalam sidang etik yang digelar Divisi Propam Polri pada Selasa (26/11) pagi hingga malam.
Baca SelengkapnyaPosisi Arief digantikan oleh AKBP M Faisal Perdana yang sebelumnya bertugas di Anjak Muda Bidang Propam Polda Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar, dijatuhi hukuman etik berupa pemberhentian dengan tidak hormat dari kepolisian atau PTDH.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang tampak mengenakan baju tahanan penempatan khusus (patsus) yang berwarna kuning
Baca SelengkapnyaKapolda Sulsel mengaku sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pencopotan
Baca SelengkapnyaKedua pejabat Polsek Baito dicopot pertanggal 11 Novemer 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaKompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar terbukti bersalah dan melakukan perbuatan tercela dalam kasus polisi tembak polisi.
Baca Selengkapnya