Kasus Masih Diproses Polri, Guru Aniaya Murid PAUD di Samarinda Kabur
Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Provinsi Kalimantan Timur, menyayangkan guru wanita DN, terduga penganiaya murid sekolah PAUD milik sebuah yayasan di Samarinda, tengah berada di Taiwan. Padahal, kasusnya sedang bergulir di kepolisian.
KPAI Pusat saat ini juga ikut mengawal kasus itu, di Polresta Samarinda. Bahkan, pada 12 Februari 2019 lalu, kasus itu juga dilaporkan ke Polda Kalimantan Timur, dengan bukti hasil visum korban, agar penanganan kasus jadi terang benderang.
"Ketika terlapor (guru DN) sudah di-BAP, mestinya jangan keluar kota. Ketika sudah keluar negeri, KPAI keberatan secara kelembagaan," kata Komisioner KPAI Provinsi Kalimantan Timur, Adji Suwignyo, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Dewi Sartika, Samarinda, Sabtu (16/2).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Polda Jatim dampingi KPPS? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Pascadugaan penganiayaan itu, korban murid PAUD yang masih usia balita, terpaksa tidak melanjutkan sekolah akibat trauma. "KPAI Pusat ikut memonitoring ini, dan bersiap memberikan bimbingan psikologi dan konseling terhadap korban. Awal bulan depan, soal ini akan kita bawa ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," ujar Adji.
"Ketika sudah masuk di KPAI, kasus ini harus tuntas. Agar publik tahu, jangan sampai terulang di sekolah lain. Itu edukasinya. Yang buat saya kaget, ini terjadi di sekolah PAUD, ini luar biasa," ungkap Adji.
Sementara, kuasa hukum keluarga korban, Gunawan Hasibuan menduga, ada keterlibatan pihak yayasan memberangkatkan guru DN, ke Taiwan, sehingga tidak ada tersangka dalam kurun waktu hampir 3 bulan ini. "Kasus ini bergulir. Ada apa kok di bulan Januari, terduga guru ini bisa pergi ke Taiwan. Kalau tidak ada kejelasan lagi, kita akan bawa ini ke Mabes Polri," terang Gunawan.
Diketahui, kasus guru wanita, DN, di salah satu PAUD di Samarinda, dipolisikan orangtua murid, dengan dugaan penganiayaan murid, 27 November 2018 lalu, atau 3 hari setelah kejadian, dengan nomor : LP/749/XI/2018/Kaltim/Resta Smd tertanggal 27 November 2018. Diduga, gara-garanya, korban menolak mengeja huruf yang diminta guru DN. Setelah dibawa ke WC, guru DN diduga menganiaya muriDNya hingga memar di pipi di kamar WC sekolah.
Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan membenarkan guru DN, berada di Taiwan, dan kepolisian berkoordinasi bersama keimigrasian, untuk memulangkan DN, ke Samarinda. Kuasa hukum Yayasan PAU itu sendiri, Sudjiono, mengaku kaget kasus itu mencuat ke publik. Dia membantah, guru DN, melakukan penganiayaan. Meski demikian, Sudjiono mengaku guru DN sudah dipecat pihak yayasan, dan kini berada di luar kota Samarinda.
"Tapi (dipecat) bukan karena kasus itu. Melainkan permintaan dari keluarga korban," kilahnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaDikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaGuru SMA Cabuli Murid Laki-Laki di Pagaralam, Modus Ajari Menari
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan penanganan kasus tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana di Kuranji, Padang
Baca SelengkapnyaAksi tersebut disayangkan Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.
Baca SelengkapnyaKPAI saat ini berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak .
Baca SelengkapnyaPolres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPara terlapor ditemani pihak KPAI, P2TP2A Kota Tangsel dan Kanit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaAde Ary tidak menjelaskan lebih rinci mengenai pemeriksaan ketiga guru itu.
Baca Selengkapnya