Kasus Meiliana, masyarakat jangan mudah terprovokasi dan hormati toleransi
Merdeka.com - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyayangkan vonis 18 penjara Pengadilan Negeri Medan terhadap Meiliana, ibu rumah tangga di Tanjung Balai yang meminta suara azan dikecilkan. Organisasi sayap keislaman PDI Perjuangan ini berharap masyarakat bisa belajar banyak dari kasus ini.
"Harapan kita masyarakat jangan mudah terprovokasi, gampang tersulut emosi dan juga harus mengedepankan toleransi dan saling menghormati antarsesama warga negara yang berbeda keyakinan. Tidak ada ruang untuk intoleransi di Bumi Pancasila," kata Sekretaris Umum Bamusi, Nasyirul Falah Amru, di Jakarta, Kamis (23/8).
Gus Falah, sapaan akrabnya, mengatakan persoalan yang dialami Meiliana ini seharusnya bisa diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Bukan diselesaikan secara hukum, apalagi dengan delik pidana penistaan agama.
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Bagaimana cara mengatasi kontroversi penggeledahan? Untuk mengatasi masalah ini, tahap kedua menerapkan protokol yang lebih ketat, mengharuskan para kandidat untuk tiba setidaknya satu setengah jam lebih awal untuk pemeriksaan menyeluruh sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang baru.
-
Bagaimana cara memaafkan seseorang? Memaafkan adalah proses yang membutuhkan usaha emosional yang cukup besar. Proses ini melibatkan perasaan dan emosi untuk mampu memaafkan seseorang yang telah menyakiti hati. Proses memaafkan tidak bisa hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga perlu diiringi dengan perasaan empati dan pengertian terhadap orang yang melakukan kesalahan.
-
Bagaimana cara mengatasi perselisihan antar saudara? Kita bisa melihatnya sebagai peluang untuk mengajarkan anak cara berinteraksi, bekerja sama, dan mengatasi konflik.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kesalahpahaman? Jika pasangan kamu memang tidak bisa bertemu, panggilan telepon lebih baik daripada sekadar bertukar pesan singkat, guna mencegah kesalahpahaman.
-
Kenapa kita harus memaafkan? Memaafkan kesalahan orang lain merupakan ajaran yang penting dalam agama Islam. Allah SWT dalam Al-Quran mengajarkan tentang pentingnya memaafkan, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Hal ini pun telah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul dalam perjalanan menyebarkan Islam.
"Saya pikir apa yang dilakukan Ibu Meiliana dengan meminta mengecilkan volume azan bukan penistaan agama. Kalau memohonnya dengan baik, tentunya harus direspons dengan baik, bukan malah dibawa ke sentimen agama," ujar Gus Falah.
Menurut anggota DPR ini, hukuman 18 bulan penjara tidak adil untuk Meiliana. "Itu tidak sebanding, kelasnya jadi sama dengan pencurian. Kecuali kalau Ibu Meiliana mintanya dengan menantang, itu sudah masuk dalam melanggar HAM melaksanakan ibadah," katanya.
"Tetapi ini kan hanya memohon volume dikecilkan dengan baik-baik. Jadi, saya pikir bukan kategori penistaan agama, wong cuma permohonan kok," tegas Gus Falah lagi.
Oleh karena itu, Gus Falah berharap, dalam proses banding nanti, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Sumut lebih cermat dalam memutuskan. "Hakim harus berpihak pada keadilan yang substantif," ujarnya.
Wakil Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga berharap ke depan ada kajian hukum yang benar-benar bisa menjabarkan soal penistaan agama.
"Jangan sedikit-sedikit penistaan agama. Nanti ada masalah sedikit 'digoreng' jadi penistaan agama. Masyarakat kita kan sekarang lebih suka gorengan matang, mentahnya enggak mengerti, tetapi matangnya dimakan juga," keluh Gus Falah.
Lebih jauh, Gus Falah meminta nilai-nilai toleransi di Bumi Pancasila ini tidak hanya jadi slogan semata. Dia pun meminta para elite untuk tidak memainkan sentimen agama demi ambisi atau kepentingan tertentu.
"Nilai-nilai Pancasila harus kita bumikan. Semua juga harus menahan diri demi keutuhan bangsa dan negara," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSementara untuk perihal pidananya, Diaz mengatakan kalau pihaknya akan konsultasi ke ahli pidana.
Baca SelengkapnyaKebersamaan yang dinaungi Pancasila sebagai ideologi telah berkali-kali melewati ujian kebangsaan
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca Selengkapnya