Kasus Museum Lapawawoi, Pemkab Bone dan Ahli Waris Berdamai
Merdeka.com - Kasus dugaan pencurian benda bersejarah di Museum Lapawawoi yang dilaporkan Dinas Kebudayaan (Disbud) Bone ke polisi akan berakhir damai. Pemerintah Kabupaten Bone menjadwalkan untuk mediasi dengan ahli waris keluarga kerajaan terkait kasus tersebut.
Kepala Disbud Bone, Andi Ansar membenarkan ada komunikasi antara pemerintah dan ahli waris terkait kasus Museum Lapawowai diselesaikan secara kekeluargaan. Ia menyebut saat proses mediasi antara pemerintah dan ahli waris sudah berjalan.
"Alhamdulillah, kami kedua belah pihak akan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. Mungkin dalam waktu dekat ini selesai, Insya Allah," kata Ansar saat dihubungi melalui telepon, Rabu (26/1).
-
Siapa yang menemukan artefak tersebut? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
-
Apa yang dicuri penjarah dari makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
-
Siapa yang menemukan artefak? Seorang peternak di Trebry, Prancis, menyadari seekor sapinya hilang saat sedang menghitung hewan ternaknya pada Juni lalu.
Ansar mengaku untuk pertemuan secara resmi perdamaian dengan ahli waris belum dijadwalkan. Meski demikian, dia berharap masalah tersebut bisa cepat diselesaikan.
"Jadwal belum ada, yang jelas kami ingin semakin cepat semakin bagus," tuturnya.
Ansar menambahkan saat ini sejumlah benda bersejarah yang sempat dipindahkan oleh ahli waris dari Museum Lapawawoi, sudah diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bone. Ia menegaskan barang-barang tersebut nantinya diusahakan untuk kembali berada di Museum Lapawawoi.
"Semua barang-barang masih dalam pengamanan polisi, dan itu menjadi tawaran kami sebelum penandatanganan kesepakatan harus sudah ada museum. Jadi barang harus kembali ke museum," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Bone Ajun Komisaris Besar Ardiansyah mengatakan telah mendapatkan benda-benda bersejarah di Museum Lapawawoi sejak Rabu (19/1). Ia menyebut benda-benda bersejarah tersebut sudah disita untuk sementara waktu.
"Sudah (ditemukan) dan masih disita di Polres sekarang," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/1).
Sementara ahli waris, Andi Baso Mappasissi membantah jika benda-benda pusaka di Museum Lapawowai dicuri. Ia mengaku benda-benda pusaka tersebut diamankan olehnya karena diminta untuk meninggalkan rumah yang berada di area Museum Lapawowai.
"Itu benda-benda yang ada di museum merupakan koleksi pribadi bapak saya, Almarhum Andi Mappasissi Petta Awangpone," tuturnya.
Ia mengaku ada miskomunikasi antara pihaknya dengan Pemkab Bone. Pihaknya pun menyayangkan terkait laporan polisi yang dilayangkan Disbud.
"Kami hanya meminta bagaimana pemda ini menghargai dari upaya orang tua saya di sini, dengan melestarikan peninggalan bersejarah. Kami tidak minta yang lain," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.
Baca SelengkapnyaSebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.
Baca SelengkapnyaLubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaPeninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.
Baca SelengkapnyaRibuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.
Baca SelengkapnyaMuseum Sadurengas terletak di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, yang merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.
Baca SelengkapnyaMuseum sementara ditutup karena di dalam banyak barang-barang bersejarah.
Baca SelengkapnyaMenurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaDi Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKapak Perunggu dari Masa 1.700 SM Ditemukan di Bawah Rumput, Fungsinya Ternyata Bukan untuk Memotong
Baca Selengkapnya