Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Museum Lapawawoi, Pemkab Bone dan Ahli Waris Berdamai

Kasus Museum Lapawawoi, Pemkab Bone dan Ahli Waris Berdamai Museum Lapawawoi. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus dugaan pencurian benda bersejarah di Museum Lapawawoi yang dilaporkan Dinas Kebudayaan (Disbud) Bone ke polisi akan berakhir damai. Pemerintah Kabupaten Bone menjadwalkan untuk mediasi dengan ahli waris keluarga kerajaan terkait kasus tersebut.

Kepala Disbud Bone, Andi Ansar membenarkan ada komunikasi antara pemerintah dan ahli waris terkait kasus Museum Lapawowai diselesaikan secara kekeluargaan. Ia menyebut saat proses mediasi antara pemerintah dan ahli waris sudah berjalan.

"Alhamdulillah, kami kedua belah pihak akan menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan. Mungkin dalam waktu dekat ini selesai, Insya Allah," kata Ansar saat dihubungi melalui telepon, Rabu (26/1).

Ansar mengaku untuk pertemuan secara resmi perdamaian dengan ahli waris belum dijadwalkan. Meski demikian, dia berharap masalah tersebut bisa cepat diselesaikan.

"Jadwal belum ada, yang jelas kami ingin semakin cepat semakin bagus," tuturnya.

Ansar menambahkan saat ini sejumlah benda bersejarah yang sempat dipindahkan oleh ahli waris dari Museum Lapawawoi, sudah diamankan oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bone. Ia menegaskan barang-barang tersebut nantinya diusahakan untuk kembali berada di Museum Lapawawoi.

"Semua barang-barang masih dalam pengamanan polisi, dan itu menjadi tawaran kami sebelum penandatanganan kesepakatan harus sudah ada museum. Jadi barang harus kembali ke museum," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Bone Ajun Komisaris Besar Ardiansyah mengatakan telah mendapatkan benda-benda bersejarah di Museum Lapawawoi sejak Rabu (19/1). Ia menyebut benda-benda bersejarah tersebut sudah disita untuk sementara waktu.

"Sudah (ditemukan) dan masih disita di Polres sekarang," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/1).

Sementara ahli waris, Andi Baso Mappasissi membantah jika benda-benda pusaka di Museum Lapawowai dicuri. Ia mengaku benda-benda pusaka tersebut diamankan olehnya karena diminta untuk meninggalkan rumah yang berada di area Museum Lapawowai.

"Itu benda-benda yang ada di museum merupakan koleksi pribadi bapak saya, Almarhum Andi Mappasissi Petta Awangpone," tuturnya.

Ia mengaku ada miskomunikasi antara pihaknya dengan Pemkab Bone. Pihaknya pun menyayangkan terkait laporan polisi yang dilayangkan Disbud.

"Kami hanya meminta bagaimana pemda ini menghargai dari upaya orang tua saya di sini, dengan melestarikan peninggalan bersejarah. Kami tidak minta yang lain," ucapnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Berhasil Pulangkan 288 Artefak Bersejarah dari Belanda
Indonesia Berhasil Pulangkan 288 Artefak Bersejarah dari Belanda

Artefak yang direpatriasi diambil selama intervensi Belanda di Bali tahun 1906, dan arca-arca dari Candi Singhasari.

Baca Selengkapnya
Belanda Kembalikan 288 Artefak Curian ke Indonesia, Ada Senjata Sampai Perhiasan
Belanda Kembalikan 288 Artefak Curian ke Indonesia, Ada Senjata Sampai Perhiasan

Sebagian besar artefak dicuri setelah perang brutal tahun 1906 yang menewaskan sekitar 1.000 orang Bali.

Baca Selengkapnya
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Situs Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau

Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.

Baca Selengkapnya
Belanda akan Kembalikan Harta Karun Indonesia yang Dijarah Pada Masa Penjajahan
Belanda akan Kembalikan Harta Karun Indonesia yang Dijarah Pada Masa Penjajahan

Pemerintah Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas
Bukan Sekedar Dongeng, Ini Kisah Nyata Petani di Jawa Tengah Berhasil Temukan Harta Karun Emas

Cerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Ada Kendaraan Dewa Siwa Peninggalan Masa Hindu
Mengunjungi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Ada Kendaraan Dewa Siwa Peninggalan Masa Hindu

Peninggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.

Baca Selengkapnya
Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah
Banyuwangi Punya Museum Baru, Sajikan Ribuan Koleksi Bersejarah

Ribuan artefak Balambangan kuno tersaji di Omahseum.

Baca Selengkapnya
Melancong ke Paser, Yuk Wisata Sejarah ke Museum Sadurengas
Melancong ke Paser, Yuk Wisata Sejarah ke Museum Sadurengas

Museum Sadurengas terletak di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, yang merupakan bekas rumah kediaman salah seorang Sultan Pasir.

Baca Selengkapnya
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Museum Nasional
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Museum Nasional

Museum sementara ditutup karena di dalam banyak barang-barang bersejarah.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Pakar hingga Ahli Sejarah Bakal Cari Peninggalan Sejarah Sumsel di Dalam dan Luar Negeri
Sejumlah Pakar hingga Ahli Sejarah Bakal Cari Peninggalan Sejarah Sumsel di Dalam dan Luar Negeri

Menurut Fatoni, keberadaan benda sejarah Sumsel harus dijaga, dirawat dan dilestarikan.

Baca Selengkapnya
78 Makam Ulama di Wonosobo Ini Ternyata Palsu, Begini Kisah di Baliknya
78 Makam Ulama di Wonosobo Ini Ternyata Palsu, Begini Kisah di Baliknya

Di Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kapak Perunggu dari Masa 1.700 SM Ditemukan di Bawah Rumput, Fungsinya Ternyata Bukan untuk Memotong
Kapak Perunggu dari Masa 1.700 SM Ditemukan di Bawah Rumput, Fungsinya Ternyata Bukan untuk Memotong

Kapak Perunggu dari Masa 1.700 SM Ditemukan di Bawah Rumput, Fungsinya Ternyata Bukan untuk Memotong

Baca Selengkapnya