Kasus Nakes Menyuntikkan Vaksin Kosong, Ahli Sarankan Ada Pengawas Vaksinasi
Merdeka.com - Satu orang tenaga kesehatan (nakes) berinisial EO ditetapkan sebagai tersangka lantaran aksinya yang diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong kepada salah satu bocah saat acara vaksinasi di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena kelalaian vaksinator.
Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani turut mengomentari peristiwa tersebut. Ia melihat bahwa jika hal itu disebabkan kelalaian dari tenaga kesehatan (nakes) maka dapat dimungkinkan lantaran tidak adanya kontrol yang dilakukan.
"Karena kita tahu program vaksinasi dibuat se-massal mungkin ya. Jadi faktor kelelahan itu bisa jadi alasan. Tapi harusnya prosedurnya untuk mengambil vaksin itu jelas, di mana botol vaksinnya, kemudian spuit-nya," kata Laura kepada Liputan6.com, Rabu (11/8/2021).
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Dengan begitu, lanjut Laura semestinya peristiwa tersebut bisa diminimalisir untuk terjadi. Atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
"Walaupun sampai nakesnya dalam kondisi lelah," ujar dia.
Harus Ada Standar
Laura menyarankan supaya dalam melakukan vaksinasi, nakes semestinya memiliki standar yang baku. Standar itu terikat pula sampai saat mereka meletakan peralatan vaksin.
"Jadi botol yang sudah diambil vaksinnya itu pembuangannya di mana, lokasinya harus jelas. Terus pengambilan spuit-nya juga harus jelas. Jadi selelah-lelahnya nakes, kalau itu udah standar ya untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan," ujar dia.
Jika seperti itu, maka menurut dia akan terbentuk refleks di diri para nekes. Kendati mereka melakukan vaksinasi dengan kecepatan tinggi, maka tingkat kesalahan akan tetap kecil.
Kendati begitu, Laura tidak menyalahkan vaksinator sepenuhnya. Untuk itu mestinya ada pengawas yang memantau jalannya vaksinasi supaya para vaksinator itu bekerja secara tepat.
"Dibutuhkan pengawas, bisa aja secara random. Tapi kita juga gak tahu suntikan ke berapa yang bisa saja lalai dari SOP. Nah yang ini juga sebetulnya tidak bisa dihindari tapi bagaimana membuat sistem yang tujuannya untuk meminimalisir insiden-insiden yang mungkin saja bisa terjadi," ujar dia.
Sebelumnya video soal nakes yang menyuntikkan suntikan kosong dalam sebuah acara vaksinasi Covid-19 sempat viral di media sosial. Kini nakes yang diketahui berinisial EO itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Betul, EO kita tetapkan sebagai tersangka, memang kerjanya perawat. Selama kegiatan vaksinasi massal ibu ini juga terlibat dan diminta bantuan untuk melakukan vaksinasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan akan mulai melakukan vaksinasi Mpox pada sejumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya