Kasus Ortu telantarkan anak, kak Seto nilai pemerintah lambat
Merdeka.com - Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi mengatakan, pemerintah lambat dalam menangani kekerasan terhadap anak. Hal tersebut terlihat dalam pengungkapan kasus penelantaran lima anak oleh kedua orangtuanya di Cibubur, Jakarta Timur.
"Sebetulnya saya sesalkan, kenapa harus satu bulan bisa diungkap. Tiba-tiba ada yang menghubungi KPAI makanya jangan mengandalkan orang yang berwenang, sebenarnya KPAI lebih kebijakan anak," kata pria yang disapa Kak Seto usai diskusi kekerasan anak di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/5).
Menurut dia, tetangga rumah anak yang terlantar tersebut sudah melaporkan kepada pihak aparat kepolisian. Namun, pihak kepolisian lebih memilih lembaga KPAI yang mempunyai wewenang menangani kasus anak-anak.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
"Mohon aparat di bawah tidak harus lembaga populer ada media baru bertindak. Kepedulian harus tinggi, kalau ada laporan warga segera ditindak," ujarnya.
Lanjut dia, Menteri Sosial Khofifah sudah cukup cepat merespon kasus anak tersebut. Namun, sikap berbeda justru diberikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise, yang menurut kak Seto tidak segera menangani kasus itu.
"Begitu didobrak pintu ada luka-luka sebenarnya sudah alat bukti kuat harus ada intropeksi kepolisian ini menjadi pandangan kasus dari beberapa ribu dan mohon media juga mau meliput ke tempat-tempat yang tidak cukup populer," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga dicabuli oleh saudara sepupunya sendiri, mahasiswa ilmu kesehatan berinisial I-O, berkuliah di salah satu kampus terkemuka di Jember.
Baca SelengkapnyaOran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka bakar cukup parah di punggung hingga kaki.
Baca SelengkapnyaSeorang pejabat negara inisial S (55) dilaporkan ke polisi karena diduga mencabuli seorang siswi SMP.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaAyah korban menyatakan akan menggunakan hukum rimba karena pelaku tidak kunjung ditangkap meski laporan dibuat sejak setahun lalu.
Baca SelengkapnyaJonathan menyayangkan Mario yang kini juga menjadi tersangka pencabulan belum menjalani persidangan.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca Selengkapnya