Kasus pembunuhan sekeluarga di Deli Serdang, keluarga kenali 1 korban lagi
Merdeka.com - Ada perkembangan baru dari kasus penculikan dan pembunuhan keluarga Muhajir (49), manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut. Setelah jasad M Solihin (12) dan ayahnya ditemukan dan dimakamkan, salah satu mayat yang ditemukan di perairan Batubara, Sumut, dikenali keluarga sebagai Suniati (50), istri Muhajir.
Mayat perempuan itu ditemukan bersama mayat laki-laki di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib. Keduanya sudah membusuk dan diperkirakan sudah meninggal lebih dari seminggu.
Saat ditemukan, tangan perempuan itu terikat. Mulutnya dilakban. Kedua mayat kemudian dibawa ke RSUD dr Tengku Mansyur, Tanjungbalai. Selanjutnya, jasad berjenis kelamin perempuan dikirim ke RS Bhayangkara Medan.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana makam wanita itu ditemukan? Makam ini ditemukan di situs pemakaman berusia 6.500 tahun di Fleury-sur-Orne, Normandia, Prancis utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Jasad perempuan itu dikenali Desy Rahmawati (24), putri pertama pasangan Muhajir dan Suniati. "Persis kayak orang tua saya (Suniati) itu," kata Desy Rahmawati (24), di RS Bhayangkara, Medan, Rabu (17/10).
Dia yakin mayat itu adalah ibunya berdasarkan sejumlah kesamaan, seperti pada bagian gigi. Selain itu, ada bekas luka pada bagian paha belakang sebelah kanan.
"Dan jari kaki yang sebelah kiri itu tingginya sama jari kelingking dengan jari tengahnya, terus jari manis dengan jari kelingking tingginya sama," jelas Desy.
Selain itu ada, guratan bekas habis melahirkan pada bagian perut dan selangkangan. "Dari tinggi badan juga iya. Sekitar 150-an (Cm)," sambung Desy.
Sementara staf forensik RS Bhyangkara Medan, dr Ismu Rizal, mengatakan, mereka masih melakukan proses identifikasi jasad yang sudah rusak itu.
"Sedang kita identifikasi. Tapi tadi anaknya sudah melihat ciri-cirinya, dia meyakini itu ibunya," jelas Ismu Rizal.
Meski pihak keluarga sudah mengenali korban, Ismu Rizal mengatakan pihaknya tetap melakukan pemeriksaan. "Di forensik kita tidak langsung menerima keterangan adek tadi (Desy). Kita tetap melakukan pemeriksaan DNA," ucapnya.
Jika benar jasad itu adalah Suniati, muncul sejumlah pertanyaan baru pada perkembangan kasus pembunuhan satu keluarga ini. Di antaranya mengenai jarak penemuan jasad Muhajir dan Solihin yang sangat jauh dengan penemuan mayat yang diyakini sebagai Suniati.
Jasad Muhajir ditemukan di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, Kamis (11/10), sedangkan M Solihin juga ditemukan di tepi alirqn Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang, Minggu (14/10).
Jarak antara Kecamatan STM Hilir ke Kabupaten Batubara lebih dari 100 Km. Bukan hanya jarak, aliran sungainya juga berbeda. Adanya jasad lain juga menjadi pertanyaan. Siapa dia? Apakah bagian dari korban pembunuhan atau tidak?
Sebelumnya, Muhajir dilaporkan hilang bersama Suniati serta anak mereka M Solihin. Ketiganya raib dari rumah mereka di Dusun III Gang Gambutan, Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, sejak Selasa (9/10).
Hilangnya Muhajir, Suniati dan Solihin pertama kali diketahui Desy Rahmawati yang tinggal tak jauh dari kediaman orang tuanya.
Menurut laporan warga, Muhajir terakhir terlihat Senin (8/10) malam. Keesokan paginya, Desy menelepon orang tuanya. Namun berkali-kali panggilannya tak mendapat jawaban.
Desy pun akhirnya mendatangi kediaman orangtuanya. Perempuan ini tidak menemukan siapapun di sana.
Dia curiga karena HP dan dompet berisi KTP orangtuanya ditemukan di rumah. Perempuan ini kemudian melapor ke Polsek Tanjung Morawa. Beberapa hari kemudian, Muhajir dan Solihin dipastikan dibunuh, sedangkan Suniati masih hilang.
Polisi terus menyelidiki kasus ini. Direktorat Reserse Umum Polda Sumut membentuk tim untuk membantu Polres Deli Serdang mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga ini. Sejumlah saksi telah diperiksa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaSulastri (58) ditemukan meninggal tertimbun lumpur di belakang rumahnya di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
Baca SelengkapnyaDanu dan Yosef, juga terdapat Mimin, istri kedua Yosep, bersama dua anaknya yakni, Arighi dan Abi
Baca SelengkapnyaIdentitas Mayat dalam Toren Akhirnya Terungkap, Korban Adalah Warga yang Hilang 2 Hari Lalu
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaPelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan bukti baru usai olah TKP ulang di Jalan Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak.
Baca SelengkapnyaTersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang M Ramdanu menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya