Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus pemerkosaan pedagang kopi, polisi tunggu hasil visum korban

Kasus pemerkosaan pedagang kopi, polisi tunggu hasil visum korban Ilustrasi Pelecehan Seksual. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Hingga kini polisi belum merampungkan penyidikan kasus dugaan pemerkosaan terhadap ABG pedagang kopi di Gerogak Buleleng, Bali. Kapolsek Gerokgak Kompol Gusti Alit Putra menuturkan saat ini polisi masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.

"Sudah empat hari kami menunggu hasil visum namun pihak rumah sakit RSUD Buleleng belum mengeluarkan," ucap Gusti Alit Putra, Senin (10/4).

Menurut Alit, pihaknya tidak mengerti kenapa pihak rumah sakit belum memberikan hasil visum tersebut padahal hampir setiap hari anggota penyidik menjemput ke rumah sakit.

Orang lain juga bertanya?

"Tadi anggota kami kembali rumah sakit namun gagal mendapatkan hasil visum tersebut dengan alasan masih dibawa dokter," Akunya.

Dirinya mengakui kesulitan mengembangkan kasus tersebut mengingat bukti pendukung tidak lengkap.

Sementara itu, dari penelusuran merdeka.com tentang fenomena pedagang kopi di wilayah Kabupaten Buleleng. Ternyata faktanya korban yang masuk katagori Dakocan singkatan pedagang kopi cantik ini bukanlah berumur 17 tahun.

MD yang semula mengaku berumur 17 tahun, tujuannya agar diterima bekerja.

"Anak saya itu baru berumur 15 tahu. Orang dia baru tahun lalu tamat SMP. Kalau lanjut sekolah sekarangbkelas 1 SMA," Protes ayah MD, di Buleleng.

Sementara itu MD yang ada di sisi ayahnya ini masih terlihat murung. Pun demikian dia mengakui memang suka dan hanya mengenal Ibrahim (pelaku).

Namun soal dua teman Ibrahim, masing-masing Rizal dan Hilal diakuinya tidak kenal. "Saat itu hanya Ibrahim yang datang. Kemudian dia telepon temannya dan datang dua orang temannya itu (Rizal dan Hilal)," kenang MD.

Saat ke belakang, kata MD bukan sedang buat kopi tetapi sedang akan menaruh gelas. "Mereka sudah selesai minum kopi. Saya ke belakang taruh gelas, tapi si Bram (Ibrahim ) buntuti saya. Waktu itu Bram besarkan volume musik keras," ungkapnya.

Saat di belakang itulah dikatakan korban dirinya dibekuk oleh Bram dan diseret ke kamar mandi yang jaraknya hanya 4 meter dari tempat mencuci gelas.

"Tangan saya diikat dengan sarung. Kemudian di kamar mandi mata saya diikat. Saya dengar Bram minta temannya ambil gunting. Celana saya dirobek, saya teriak tapi suara musik keras sekali," akunya lirih dan meminta untuk tidak mengambil gambar foto.

Dalam keadaan telanjang, ia berusaha mencari HP miliknya. Namun kartunya sudah diambil oleh Bram. Dia mengaku terpaksa mengambil kartu di warung.

Untuk diketahui warung kopi tempat MD bekerja yang baru 6 hari itu juga menjual pulsa dan kartu perdana.

"Saat itu saya telepon bos saya. Terus saya telepon ibu saya," singkatnya sambil mengusap air mata.

Ibu kandung korban, mengakui saat tiba di tempat anaknya bekerja melihat putrinya dalam kondisi ketakutan dan menangis. Setelah bercerita, dengan diantar pemilik toko dan ibunya melapor ke Polsek Gerogak.

"Saya datang melihat anak dalam kondisi ketakutan dan suara musik disetel dengan keras. Celana anak saya juga robek," ungkapnya.

Dirinya berharap Polisi bisa mengambil langkah tegas. Pihak keluarga mengaku heran dengan tindakan aparat kepolisian yang membebaskan ketiga pelaku.

Terkait hal ini Kompol Alit hanya mengaku bahwa semua prosedur telah ditempuh untuk menangani kasus dugaan pemerkosaan tersebut.

"Kami sangat berhati-hati menangani kasus itu jangan sampai menjadi boomerang buat polisi," dalihnya.

Dia juga mengaku tidak punya alasan hukum untuk menahan ketiga lantaran belum cukup bukti. Terlebih ketiga pelaku membantah tudingan perkosaan tersebut. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Kompolnas Rekomendasikan Audit Investigasi Penyidikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya

Kasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Puluhan Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan
Puluhan Kuasa Hukum Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Mereka meminta pihak kepolisian mencabut status tersangka terhadap Pegi Setiawan.

Baca Selengkapnya
Tegas, Jenderal Bintang 3 Eks Kabareskrim Buka Suara soal 3 DPO Kasus Vina Cirebon Belum Tertangkap
Tegas, Jenderal Bintang 3 Eks Kabareskrim Buka Suara soal 3 DPO Kasus Vina Cirebon Belum Tertangkap

Polisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Kematian Balita Diduga Diperkosa di Pasar Rebo Jaktim, Ini Hasil Pemeriksaan Ayah Kandung
Update Kasus Kematian Balita Diduga Diperkosa di Pasar Rebo Jaktim, Ini Hasil Pemeriksaan Ayah Kandung

Dugaan pemerkosaan yang menimpa balita berinisial AG itu terjadi di Jalan Pembina Kampung Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Ungkap Klarifikasi Penanganan Kasus Vina Cirebon ke Polda Jabar, Ada Hambatan Usai Lima Terpidana Cabut BAP
Kompolnas Ungkap Klarifikasi Penanganan Kasus Vina Cirebon ke Polda Jabar, Ada Hambatan Usai Lima Terpidana Cabut BAP

Klarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Alasan Polisi Tak Langsung Tetapkan Pegi Setiawan jadi Tersangka Kasus Vina Cirebon  Usai Ditangkap
Alasan Polisi Tak Langsung Tetapkan Pegi Setiawan jadi Tersangka Kasus Vina Cirebon Usai Ditangkap

Polisi belum mau bicara banyak perihal peran Pegi dalam kasus pembunuhan Vina.

Baca Selengkapnya
Kasus Pejabat Diduga Cabuli Siswi SMP, Polisi Bakal Konfrontasi Para Saksi
Kasus Pejabat Diduga Cabuli Siswi SMP, Polisi Bakal Konfrontasi Para Saksi

Konfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.

Baca Selengkapnya
LPSK Ungkap Satu Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Minta Perlindungan
LPSK Ungkap Satu Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Minta Perlindungan

LPSK terbuka bagi siapapun korban, ataupun saksi dalam kasus Vina Cirebon yang menginginkan perlindungan.

Baca Selengkapnya
Kementerian PPPA: Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Adalah Musibah
Kementerian PPPA: Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Adalah Musibah

Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Alasan Delapan Pembunuh Vina Cirebon Sempat Cabut BAP
Polisi Ungkap Alasan Delapan Pembunuh Vina Cirebon Sempat Cabut BAP

Bahkan terungkap di persidangan, kuasa hukum datangi salah satu saksi untuk mengarang cerita.

Baca Selengkapnya
Buru 3 DPO, Polisi Bakal Periksa Ulang 8 Terpidana Kasus Vina Cirebon
Buru 3 DPO, Polisi Bakal Periksa Ulang 8 Terpidana Kasus Vina Cirebon

Banyak hal janggal dari keterangan mereka yang mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal keterlibatan tiga tersangka buron.

Baca Selengkapnya
Seminggu Berlalu, Misteri Penemuan Mayat Wanita Setengah Telanjang di Kendal Belum Terungkap
Seminggu Berlalu, Misteri Penemuan Mayat Wanita Setengah Telanjang di Kendal Belum Terungkap

Polisi telah memeriksa lima saksi. Korban perempuan tersebut diduga diperkosa lalu dibunuh.

Baca Selengkapnya