Kasus pemukulan tokoh agama, Polda Jabar minta publik tak terpengaruh opini
Merdeka.com - Masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh dengan opini yang tidak jelas berkaitan kasus pemukulan dua tokoh agama di Kabupaten Bandung yakni Kiai Umar Basri dan Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persis Ustaz Prawoto. Polisi mengaku akan mengusut tuntas dan tidak akan pandang bulu terhadap para pelaku.
"Kami akan tindak. Semuanya sama di mata hukum," ujar Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana saat dihubungi, Jumat (2/2).
Pernyataan itu didasarkan pada asumsi netizen yang berkembang yang curiga terkait status tersangka diduga mengalami gangguan jiwa. Menurut mereka, perbuatan itu disengaja dan para tersangka hanya berpura-pura mengalami gangguan jiwa untuk tidak ditahan atau menjalani proses hukum. Tak sedikit pula netizen mempertanyakan kredibilitas dokter yang menangani tersangka.
-
Kenapa TKN Prabowo-Gibran meminta relawan untuk tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya? Menurut dia, kandidat yang maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang merupakan putra putra terbaik bangsa yang dipilih partai politik, dan ditawarkan kepada rakyat agar dipilih sebagai pemimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Oleh karenanya, cara-cara berpolitik dengan menyerang pribadi calon dinilai Sangap tidak sesuai adab ketimuran.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Apa pesan yang disampaikan Kapolresta Pekanbaru? Jeki dan anak buahnya juga memberikan paket bantuan sosial. Paket diberikan kepada Zulkarnain dan sejumlah warga yang memburuhkan di daerah Jalan Adi Sucipto Kecamatan Bukit Raya itu.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
"Penentuan gila atau tidaknya itu ranah dokter kejiwaan. Kalau kami, akan berjalan melakukan penyelidikan, intinya kami tidak membedakan. Nanti, yang menentukan bersalah atau tidak ada di tangan hakim di pengadilan," terangnya.
Terkait kredibilitas dokter, Umar pun menyebut jika ada masyarakat yang ingin mengajukan opsi dokter lain, maka hal itu sangat mungkin dilakukan. Yang pasti, dia menegaskan, bahwa pihak kepolisian bergerak tidak bisa mengandalkan asumsi.
"Silakan berkolaborasi jika memang ingin mengajukan dokter. Silakan berkoordinasi dan berkolaborasi," imbuhnya.
"saya mengimbau kepada masyarakat untuk mencari informasi yang tepat, jangan mencari sumber yang keluar dari koridor yang ada," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerkembangan terbaru, polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap delapan saksi terkait kasus TPPU Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaKapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan Doa Bersama Pemilu Damai adalah puncak dari proses pengamanan Pemilu 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaPolri melakukan berbagai upaya untuk mendinginkan suasana Pilkada.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono akan objektif dan berlaku adil dalam pemeriksaan perkara dugaan tindak pidana terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng tokoh agama untuk memastikan tahapan Pemilu berjalan damai.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaPenyebabnya Arif sempat melontarkan kata-kata yang membuat Umar Kei tersinggung.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya