Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Penembakan Haji Permata, 6 Petugas Bea Cukai Tak Datang Panggilan Polisi

Kasus Penembakan Haji Permata, 6 Petugas Bea Cukai Tak Datang Panggilan Polisi Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan. ©2021 Merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Kasus kematian pengusaha asal Batam Haji Permata di tangan petugas Bea Cukai berbuntut panjang. 6 Petugas Bea Cukai Tembilahan yang diduga menembak Haji Permata tidak datang dipanggil Polda Riau.

Keenam petugas itu yang bertugas melakukan penangkapan rokok ilegal hingga menewaskan Haji Permata dan 3 anak buahnya. Diketahui, keenam petugas Bea Cukai itu sedang diperiksa internal sehingga tidak hadir ke Polda Riau.

Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai sedang melakukan pemeriksaan secara internal terhadap 6 petugas yang terlibat pada malam penindakan Haji Permata dan anak buahnya.

Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan mengatakan, selain Kepala Bea Cukai Tembilahan Ari Wibawa, pihaknya juga telah melayangkan panggilan terhadap 6 orang petugas Bea Cukai Tembilahan.

"Enam orang petugas Bea Cukai itu, yang ikut dalam operasi penangkapan beberapa waktu lalu itu. Keenamnya tidak hadir, menurut keterangan mereka sedang berada di Jakarta. Nanti akan kita panggil lagi," kata Teddy, Jumat (22/2).

Bukan hanya itu, panggilan juga dilayangkan kepada Ketua Seksi Penindakan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, Gunar Wiratno. Gunar datang bersama Ari Wibawa dan sejumlah stafnya.

Sementara dari pihak keluarga Haji Permata, polisi telah memintai keterangan sebanyak 17 orang saksi. Selain itu, ada juga 4 orang saksi yang berasal dari masyarakat Sungai Belah, Inhil yang mengetahui kejadian itu.

"Ada enam petugas (Bea Cukai Tembilahan) itu sedang diperiksa di pusat. Diperiksa secara internal. Namanya pemeriksaan kepatuhan," ujar Kasi Penyidikan Kanwil Bea Cukai Riau Satrianto.

Satria menjelaskan, pihak Bea Cukai sendiri telah memberikan bantuan hukum untuk para petugas yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolda Riau. Dua orang yang diperiksa itu yakni Ari Wibawa Yusuf, dan Gunar Wiratno.

"Ada bantuan hukum yang diberikan dalam pemeriksaan ini. Kalau saya sendiri mendampingi, yang dari kantor Tembilahan dan Balai Karimun. Ini sedang berlangsung pemeriksaan," jelasnya.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau memeriksa dua orang dari pihak Bea Cukai terkait tewasnya pengusaha asal Batam, Haji Permata dan seorang nahkoda kapal bernama Bahar.

Peristiwa itu terjadi saat petugas berupaya menggagalkan penyelundupan rokok ilegal oleh satgas Bea dan Cukai di perairan Inhil. Dari keterangan pihak Bea Cukai, kelompok Haji Permata melakukan perlawanan saat hendak ditindak. Sehingga para petugas yang berada di lokasi melakukan penindakan terukur dengan melepaskan tembakan.

Haji Permata tewas di lokasi dan tidak dibawa petugas Bea Cukai. Bahkan, keluarga dan anak buah Haji Permata yang membawa jenazahnya pulang ke rumah untuk dikebumikan.

Dari hasil autopsi, dalam tubuh Haji Permata ditemukan 5 proyektil dari senjata petugas Bea Cukai saat penyergapan upaya penyelundupan rokok ilegal di perairan Indragiri Hilir, Riau.

Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP, korban Haji Permata mengalami 5 luka tembak di tubuhnya. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian, di atas speedboat. Selain Haji Permata, 3 anak buahnya juga mengalami luka tembak yang dilakukan petugas Bea Cukai.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengusaha di Batam, Haji Permata tewas tertembak pada Jumat (15/1). Penembakan terhadap Permata saat pengusaha barang-barang dari luar negeri itu berada di atas laut Tembilahan.

Dia berhadapan dengan petugas Bea dan Cukai di perairan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Permata mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya.

Peristiwa itu terjadi saat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kepulauan Riau (Kepri) menggagalkan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal. Haji Permata tewas tertembak dalam kejadian itu.

Bea Cukai terpaksa melakukan penembakan karena Haji Permata dan anak buahnya melakukan perlawanan. Bahkan melempar bom molotov kepada petugas yang hendak melakukan penangkapan.

Namun keluarga tak terima, mereka membuat laporan dugaan pembunuhan Haji Permata ke polisi. Laporan dibuat di Polda Kepri dan dilimpahkan ke Polda Riau terhitung 18 Januari 2021.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PR Polisi Ungkap Pembunuh Pensiunan TNI jadi Pengawal Cabup Bantaeng
PR Polisi Ungkap Pembunuh Pensiunan TNI jadi Pengawal Cabup Bantaeng

Kinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Ungkap Fakta Baru, Ada Peran 'Cukong' Pemerasan Toko Obat di Balik Kasus Imam Masykur
Hotman Paris Ungkap Fakta Baru, Ada Peran 'Cukong' Pemerasan Toko Obat di Balik Kasus Imam Masykur

Hotman berharap kepolisian bisa mengungkap kasus terkait adanya 'cukong' yang kerap memeras para pedagang obat.

Baca Selengkapnya
1 Pelaku kembali Ditangkap, Motif Pensiunan TNI Pengawal Cabup Bantaeng Ditikam karena Hal Sepele Ini
1 Pelaku kembali Ditangkap, Motif Pensiunan TNI Pengawal Cabup Bantaeng Ditikam karena Hal Sepele Ini

Akibat peristiwa itu, pensiunan TNI bernama Subhan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya
Jejak Bos Rental Cari Mobil yang Dibawa Kabur, Mengejar sampai Banten hingga Tewas Dikeroyok di Pati
Jejak Bos Rental Cari Mobil yang Dibawa Kabur, Mengejar sampai Banten hingga Tewas Dikeroyok di Pati

Jejak Bos Rental Cari Mobil yang Dibawa Kabur, Mengejar sampai Banten hingga Tewas Dikeroyok di Pati

Baca Selengkapnya
Deretan Kejanggalan Selama Polisi Ungkap Kasus Vina Cirebon
Deretan Kejanggalan Selama Polisi Ungkap Kasus Vina Cirebon

Polda Jabar menegaskan bahwa Pegi merupakan otak pembunuhan dalam perkara ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Pekerja Tewas, 6 Karyawan Pabrik Gula Kebonagung Malang Ditetapkan Tersangka
Kasus Pekerja Tewas, 6 Karyawan Pabrik Gula Kebonagung Malang Ditetapkan Tersangka

Para tersangka di antaranya berperan melakukan perencanaan dalam perintangan tersebut.

Baca Selengkapnya
Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur Tak Ajukan Bantahan Dakwaan Oditur
Paspampres Culik-Bunuh Imam Masykur Tak Ajukan Bantahan Dakwaan Oditur

Saat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.

Baca Selengkapnya
Pegi Setiawan Ditangkap Polisi, Hotman Paris Peringatkan Keluarga Tersangka Lain
Pegi Setiawan Ditangkap Polisi, Hotman Paris Peringatkan Keluarga Tersangka Lain

Pelaku pembunuh Vina atas nama Pegi Setiawan sudah diamankan

Baca Selengkapnya
Kubu Pegi Setiawan Kecewa Polda Jabar Absen Sidang Praperadilan, Duga Ada Kesengajaan
Kubu Pegi Setiawan Kecewa Polda Jabar Absen Sidang Praperadilan, Duga Ada Kesengajaan

Pengacara menduga termohon tidak hadir agar berkas yang saat ini sedang diperiksa oleh Kejati Jabar lengkap atau P21.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Tersentuh Lihat Ekspresi Pegi di Polda Jabar, Bukan Otak Pembunuhan Vina Cirebon?
Hotman Paris Tersentuh Lihat Ekspresi Pegi di Polda Jabar, Bukan Otak Pembunuhan Vina Cirebon?

Hotman mengaku banyak teka-teki dalam kasus ini yang membuatnya bingung.

Baca Selengkapnya
Pengacara Hadirkan 5 Saksi di Sidang Praperadilan, Yakinkan Pegi Setiawan Korban Salah Tangkap
Pengacara Hadirkan 5 Saksi di Sidang Praperadilan, Yakinkan Pegi Setiawan Korban Salah Tangkap

Pengacara mengatakan empat dari lima saksi tersebut akan memberikan kesaksian bahwa Pegi Setiawan diduga menjadi korban salah tangkap

Baca Selengkapnya
6 Polisi Jadi Tersangka Usai Aniaya Pencuri Biji Kakao hingga Meninggal
6 Polisi Jadi Tersangka Usai Aniaya Pencuri Biji Kakao hingga Meninggal

Penetapan tersangka terhadap enam personel Polres Polman setelah dilakukan gelar perkara.

Baca Selengkapnya