Kasus Penerima Vaksin Meninggal Dunia, Keluarga Izinkan Jenazah Trio Diautopsi
Merdeka.com - Keluarga akhirnya memberikan izin kepada pemerintah untuk mengautopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus, pemuda 22 tahun yang meninggal dunia sehari setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Kakak kandungnya, Sabbihis Fathun Vickih, mengaku keputusan ini sudah dipikirkan matang-matang bersama ibunya.
"Iya, kami bersedia untuk dilakukan autopsi," katanya kepada merdeka.com, Kamis (20/5).
Selain itu, keputusan ini juga dia tetapkan setelah berunding dengan beberapa perwakilan pemerintah. Pada Senin (17/5), kata Vickih, pihak Kemenkes dan Komnas KIPI sudah mengunjungi rumah mereka untuk membahas rencana autopsi ini.
-
Siapa yang menyuntikkan vaksin HIV ke dirinya sendiri? Ahli virologi asal India, Pradeep Seth, pernah melakukan eksperimen ekstrim terhadap dirinya sendiri di tahun 2003. Dia menyuntikkan vaksin HIV yang dikembangkannya pada dirinya sendiri. Untungnya, dia keluar dalam keadaan baik-baik saja.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa orang pertama yang disuntik mati? Charles Brooks, Jr., yang dijatuhi hukuman karena membunuh seorang mekanik mobil, menjadi orang pertama yang menerima suntikan natrium pentathol melalui intravena.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa Zaskia menyarankan vaksin pneumonia? Zaskia mengungkapkan momen tersebut sebagai pengalaman yang sangat menakutkan dalam hidupnya, sehingga ia mengimbau semua orang untuk segera memberikan vaksin pneumonia kepada anak-anak.
-
Bagaimana cara eksekusi pertama dengan suntik mati dilakukan? Charles Brooks, Jr., yang dijatuhi hukuman karena membunuh seorang mekanik mobil, menjadi orang pertama yang menerima suntikan natrium pentathol melalui intravena.
Dia juga menyatakan tidak berniat untuk membawa kasus ini ke kepolisian. Karena adiknya meninggal dunia usai vaksin, sesuai prosedur, yang menangani pun seharusnya pihak Kemenkes atau Komnas KIPI.
"Dinkes, Kemenkes, Komnas KIPI, dan Komda DKI sudah datang ke rumah untuk bersilaturahmi. Selain itu memang ada pembahasan autopsi," kata Vickih.
"Kami tidak ada niat sedikit pun untuk bawa kasus ini ke polisi," lanjutnya.
Sebagai kakak, Vickih pun berharap jenazah adiknya itu diautopsi dengan baik. Dia juga meminta pemerintah bersikap terbuka atas hasil autopsi adiknya nanti. Apa pun hasilnya, harus disampaikan dengan jujur, tidak ada yang ditutupi.
"Iya semoga transparan. Harus ada penjelasan yang jelas terkait hasil autopsinya," ucap Vickih.
"Kalaupun dianggap bukan karena vaksin, kami akan minta penjelasan sejelas-jelasnya mengapa bisa terjadi kematian setelah disuntik vaksin," sambungnya.
Sementara itu, jika hasil autopsi ternyata membuktikan bahwa ada keterkaitan antara vaksin AstraZeneca yang diterima adiknya dengan kematiannya, maka Vickih mendorong agar pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi. Dia berharap tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan akibat program vaksinasi ini.
"Jika ternyata adik saya meninggal karena vaksin, ya pemerintah harus mengakuinya. Pemerintah juga harus menganalisis sistem pelaksanaan vaksinasi," ujarnya.
Terpisah, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan, autopsi jenazah Trio akan diserahkan ke pihak Kemenkes. Alasannya, penyebab meninggalnya Trio diduga karena alasan medis/KIPI.
"Iya karena ini autopsi medis, maka akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekshumasi dilakukan untuk mendapatkan kepastian mengenai penyebab kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM menyampaikan rekomendasi ekshumasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui surat Nomor 571/PM.00/R/VII/2024 tertanggal 30 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaLaporan itu karena dugaan kuat KPAI tentang adanya unsur pelanggaran undang-undang tentang perlindungan anak oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPermintaan itu disampaikan LBHAP PP Muhammadiyah yang telah mendapat kuasa dari orang tua Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaHal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaSementara dari hasil autopsi jasad Ai Maimunah, dokter menemukan adanya kerusakan pada organ tubuh, mulai dari kerongkongan hingga usus halus.
Baca Selengkapnya