Kasus penganiayaan terhadap tiga anak di Makassar dilaporkan ke polisi
Merdeka.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melaporkan temuan kasus tiga bocah yang diduga korban penyekapan ibu angkatnya ke unit Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Senin (17/9).
Sekretaris P2TP2A Hapidah Djelantek dan koordinator Tim Reaksi Cepat P2TP2A Makmur mengajak serta dua bocah yang jadi korban yakni Us alias F (5) dan Dv alias Dr (2,5). Sedangkan kakak tertua mereka yakni Ow alias Aw (11) menghilang sejak ketiganya berhasil melarikan diri dari ruko tempat mereka disekap, Minggu (16/9) siang.
Ketiganya keluar dari rumah itu dengan cara merusak gembok pintu ruko menggunakan sebatang besi yang biasanya digunakan ibu angkatnya, Acci alias Memei alias Gensel untuk memukuli mereka.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono menerima laporan dugaan penyekapan anak di bawah umur itu. Polisi akan menindaklanjuti kasus yang dilaporkan tim P2TP2A dengan mengecek lokasi untuk mendapatkan saksi-saksi.
Polisi juga akan melakukan visum terkait dugaan adanya tindak pidana penganiayaan terhadap Us alias F dan Dv alias Dr yang kini dalam perlindungan P2TP2A di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar. Polisi juga berjanji mencari anak berinisial Ow alias Aw.
"Kita akan sebarkan foto Ow, sosialisasi ke tengah masyarakat jangan sampai terjadi apa-apa terhadap anak itu di luar sana. Kepada warga diimbau untuk melaporkan jika menemukan anak itu," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono.
Polisi juga memburu keberadaan ibu yang diduga menganiaya tiga bocah itu.
"Kami dapat laporan jika kasus yang menimpa anak ini adalah kasus kedua kalinya yang kembali berulang dari pelaku yang sama. Soal pasal yang akan disangkakan, kita pastikan dulu alat buktinya apakah benar ada arah ke penyekapan dan penganiayaan. Akan lebih refresif dalam penegakan hukumnya," ucap Kompol Wirdhanto Hadicaksono.
Sementara itu, sekretaris P2TP2A Hapidah Djelantek mengatakan, dugaan penganiayaan terhadap dua anak itu karena di sekujur tubuh mereka ditemukan banyak luka.
"Kita juga berkoordinasi dengan polisi bagaimana supaya satu anak yang hilang itu segera ditemukan," kata Hapidah Djelantek.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaKorban ancaman pembunuhan oleh orang tak dikenal itu merupakan perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca Selengkapnya