Kasus Penyerangan di Makassar, TNI dan Polisi Sepakat Damai
Merdeka.com - Kasus penyerangan dan pengerusakan Pos Lantas dan markas polisi di Makassar berakhir damai. Kasus tersebut terjadi berawal akibat kesalahpahaman antara personel polisi dan TNI di Pos Lantas 407 Flyover pada Rabu (12/4) pukul 04.40 Wita.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan masalah penyerangan dan pengerusakan Pos Lantas dan markas polisi sudah selesai. Ngajib mengaku permasalahan tersebut sudah berakhir damai.
"Kesepakatan damai atas kesalahpahaman antara personel Polrestabes Makasar dengan TNI yang terjadi pada hari Rabu Tanggal 12 April 2023 sekira jam 04.40 Wita di depan Pos Lantas 704 Flyover Makassar. Sepakat untuk selesai damai, saling memaafkan dan bersama-sama tetap menjaga sinergitas TNI-Polri," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/4).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
Ngajib mengaku saat ini berusaha mengkondusifkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Apalagi, saat ini momen jelang Idulfitri 1444 H.
Terpisah Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel, Kombes Komang Suartana mengatakan kasus penyerangan dan pengerusakan Markas Polisi dan Pos Lantas sudah dalam koordinasi penyelesaian. Ia menyerahkan ke masing-masing satuan untuk menyelesaikan masalah.
"Untuk penyelesaiannya sudah dikoordinasikan antar pimpinan. Nanti silakan masing-masing satuan untuk menyelesaikan masalahnya," tegasnya.
Komang mengaku akibat penyerangan dan pengerusakan, sejumlah fasilitas milik Polri di Makassar mengalami kerusakan. Tak hanya itu, satu warga menjadi korban salah sasaran penyerangan.
"Satu orang dari masyarakat sipil. Itu luka robek pelipis dan dagu," sebutnya.
Sebelumnya, penyerangan dilakukan orang tak dikenal (OTK) di sejumlah titik di Kota Makassar terjadi jelang waktu sahur. Setidaknya dua markas polisi dan pos lalu lintas diserang OTK.
Dua markas polisi yang diserang yakni Mapolres Pelabuhan Makassar di Jalan Ujung Pandang Nomor 12, Kecamatan Ujung Pandang dan Mapolsek Pelabuhan Soekarno-Hatta di Jalan Nusantara Baru 1, Kecamatan Ujung Tanah.
Di Mapolres Pelabuhan Makassar sejumlah kendaraan, termasuk mobil tahanan rusak setelah penyerangan OTK. Sementara di Mapolsek Pelabuhan Soetta, satu unit mobil dinas polisi rusak akibat dilempar batu OTK.
Selain dua markas polisi, OTK juga membakar Pos Lalu Lintas di pertigaan Jalan AP Pettarani Makassar- Sultan Alauddin Makassar. Satu masjid Pos Lantas di perempatan Jalan AP Pettarani-Tol Reformasi-Urip Sumoharjo juga menjadi sasaran pengerusakan.
Terlihat sejumlah batu dan pecahan kaca berserakan di depan Masjid Pos Lantas Pettarani. Belum diketahui siapa dan motif penyerangan sejumlah titik di Kota Makassar.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brimob Polri, di Pelabuhan Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (14/4) pagi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI yang dikeroyok kelompok pemusik tong-tong pada Minggu (24/3) dimediasi Polres Pamekasan.
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya