Kasus Perdagangan Anak di Tegal, ABG Dijadikan Pemandu Karaoke Hingga Layani Kencan
Merdeka.com - Polda Jateng mengungkap tiga pelaku yang mempekerjakan anak baru gede (ABG) dengan modus menyediakan layanan LC dan open booking di Karaoke Pink Tegal. Mereka dijual oleh muncikari berinisial SHN (21) dengan harga Rp60 juta untuk melayani pria hidung belang sekali kencan.
"Jadi mami ini pernah menawarkan anak baru gede berumur 14 tahun sekitar harga Rp60 juta, dan ini sangat memprihatinkan. Selain itu para korban juga sering dibawa keluar diantar ke hotel sesuai pesanan pelanggan, dan sekali BO Rp1,5 juta beroperasi sejak Agustus 2021," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro, Jumat (10/9).
Dia menjelaskan SHN sebagai 'mami' ini diminta pemilik karaoke Pink AG mencari anak di bawah umur untuk dipekerjakan. Sedangkan untuk perekrutan dengan cara menyebar informasi pekerjaan lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Bagaimana pengamen badut di Serang mencari uang? Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan. Pekerjaan ini bukan tanpa risiko. Para badut pengamen ini pun menyadari hal itu, seperti terserempet mobil atau tertabrak motor. Namun bukan semata ini yang mereka takutkan, melainkan sanksi tegas dari pemerintah setempat atas laranan mengamen dan mengemis di lampu merah.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa saja yang ditawarkan jasa pacar jalanan? Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
"Jadi modusnya rekrut anak di bawah umur, menyiapkan transportasi hingga makan. Mereka tujuannya untuk dijadikan pemandu lagu, tapi juga melayani tamu BO," jelasnya.
SHN ini sengaja memalsukan KTP para korban ABG untuk mengelabui petugas polisi. "Korban ini dibuatkan KTP palsu dengan tahun lahir diubah agar lebih tua dari KTP aslinya," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara pengelola karaoke ES sendiri mengakui ada anak di bawah umur yang bekerja sebagai pemandu lagu. Para korban bekerja melayani tamu di room karaoke dengan tarif 125 ribu per jam.
"Dari per jam 125 ribu kemudian dibagi 80 ribu untuk pemandu lagu, dan Rp35 ribu untuk manajemen. Berkaitan booking order di luar," jelasnya.
Hingga saat ini polisi masih mengembangkan kasus prostitusi melibatkan anak baru gede (ABG). Sedangkan korban sudah dikembalikan kepada orangtuanya.
"Kita masih menindaklanjuti dengan pengembangan perekrutan di tempat tempat lain. Dari pengakuan korban itu kerja diajak dan ditawarkan," ujarnya.
Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak pasal 88 dan pasal 17, Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang pasal 2 dan pasal 17.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca Selengkapnya53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan jadi Pemandu Lagu sampai Pagi
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKasus ini berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKeduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita muda berinisial MJS (19) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Dia dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya