Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus polisi aniaya operator warnet di Medan berujung damai

Kasus polisi aniaya operator warnet di Medan berujung damai Penjaga warnet korban pemukulan polisi di Medan. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Kasus pemukulan dilakukan polisi terhadap operator warnet Bloody di Jalan Raya Menteng, Medan, Sumatera Utara, terekam kamera pengintai berujung damai. Keluarga korban dan pelaku sepakat tidak melanjutkan proses hukum peristiwa itu.

"Kasusnya sudah diselesaikan dengan perdamaian antara keluarga korban dengan pelaku. Yang meminta damai keluarga korban," kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, di Mapolresta Medan, Jumat (5/8).

Perdamaian itu dibenarkan MS alias Fauzan (17), operator warnet yang menjadi korban pemukulan. Dia pun mengakui keluarganya yang meminta perdamaian.

"Kami minta damai supaya persoalannya enggak jadi panjang dan enggak ke mana-mana," ucapnya

MS pun mengakui dia memang menghiraukan teguran dari pelaku JMS, sebelum pemukulan terjadi. "Saya minta maaf kepada semuanya. Ke depan kami akan mengikuti semua aturan," ucap remaja ini.

Pemilik Warnet Bloody, Sukhman Singh, juga menyampaikan permintaan maaf. Dia berjanji tidak lagi membenarkan siswa berseragam sekolah main di warnetnya pada jam belajar.

Seperti diberitakan, personel Polsek Medan Area, Aiptu JSM, terekam kamera pengintai menganiaya MS. Tak hanya memukul, dia juga menendang MS. Sedangkan rekannya hanya melihat dan sesekali mencoba melerai.

Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 22 detik, yang diunggah oleh Muhammad Prasetyo Wibowo dan Sukhman ke media sosial, Kamis (4/8). Dia menyesalkan tindakan aparat yang main hakim sendiri terhadap anak buahnya. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP