Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Salah Tangkap Kolonel TNI Potret Arogansi Polisi, Coreng Wajah Polri!

Kasus Salah Tangkap Kolonel TNI Potret Arogansi Polisi, Coreng Wajah Polri! Polisi Salah Tangkap Kolonel TNI. Instagram @infokomando ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti kejadian salah tangkap dilakukan empat personel Satnarkoba Polresta Malang terhadap seorang Perwira TNI AD berpangkat Kolonel Chb I Wayan Sudarsana.

"Kompolnas menyesalkan adanya salah gerebek orang terkait narkoba. Hal ini menunjukkan ketidakprofesionalan, arogansi serta kesewenang-kesewenangan aparat," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (28/3).

Menurutnya, kejadian akibat tidakan yang tidak profesional aparat dalam melakukan tugas. Seharusnya terdapat pemetaan dan identifikasi akurat agar tidak terjadi salah tangkap.

"Kinerja Sat Res Narkoba perlu dievaluasi karena kesalahan identifikasi, sikap arogan dan sewenang-wenang adalah kesalahan fatal yang berdampak negatif pada Polri," ujarnya.

"Kasus ini jangan sampai terjadi lagi dan jangan sampai muncul korban-korban lain yang tidak bersalah," tambahnya

Atas kejadian ini, Poengky mendukung kepada personel yang melakukan kesalahan haruslah diproses secara aturan dan hukum berlaku sebagai bagian evaluasi terhadap kesalahan mereka.

"Anggota-anggota yang bersalah harus diproses hukum agar tidak mengulangi lagi kesalahan mereka," timpalnya.

Lebih lanjut, Poengky menyakini kejadian ini tidak akan mempengaruhi sinergitas dan soliditas antara TNI-Polri. Terlebih korban telah memamaafkan insiden salah tangkap ini.

"Kami mengapresiasi korban yang anggota TNI dan para pimpinan TNI di Jawa Timur telah menerima permintaan maaf Kapolres, Kasat Narkoba, dan para anggota yang bersalah. Kompolnas yakin TNI-Polri tetap solid, tidak terpengaruh tindakan oknum Kepolisian," imbuhnya.

Sebelumnya, empat personel Satnarkoba Polresta Malang yang melakukan salah tangkap terhadap seorang Perwira TNI AD berpangkat Kolonel Chb I Wayan Sudarsana. Kini sedang diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Malang.

"Sudah ditangani empat anggota dari Satnarkoba Polresta Malang, sudah ditangani oleh Propam Polresta Malang," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono ketika jumpa pers, di Mabes Polri, Jumat (26/3).

Rusdi menyampaikan kalo pemeriksaan terhadap empat personel Satnarkoba Polresta Malang dilakukan untuk mempertangung jawabkan perbuatan salah tangkap.

"Sedang dilakukan pemeriksaan untuk mempertanggung jawabkan salah sasaran tersebut," kata Rusdi.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Narkoba Polresta Malang Kompol Anria Rosa Pilian dimutasi ke Polda Jatim. Anria diketahui sebagai pimpinan dari 4 orang polisi yang terlibat kasus salah gerebek perwira TNI AD.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Anria dimutasi berdasarkan Surat Telegram Kapolda Jatim TR no 587 tanggal 26 maret 2021. Dalam telegram tersebut, Kompol Anria dimutasi sebagai Analis Kebijakan Pertama Bidang Psikotropika Ditresnarkoba Polda Jatim.

Posisi Kompol Anria pun digantikan oleh AKP Danang Yudanto. AKP Danang, sebelumnya merupakan Panit II Unit III Subdit 1 Ditreskrimum Polda Jatim.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ngaku Pangkat Jenderal Ternyata Bodong, Pria ini Tak Berkutik Diperiksa Polisi Asli Atribut di Pundak Disorot
Ngaku Pangkat Jenderal Ternyata Bodong, Pria ini Tak Berkutik Diperiksa Polisi Asli Atribut di Pundak Disorot

Sebuah video memperlihatkan seorang polisi gadungan yang sedang diperiksa oleh polisi asli.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas
Penjelasan Aturan Hukum Penanganan KPK di Kasus Suap Kepala Basarnas

Kalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Mengevaluasi Jabatan Sipil Diisi Militer
Mengevaluasi Jabatan Sipil Diisi Militer

Jokowi tak mau lagi ada korupsi di instansi atau jabatan yang strategis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas
Jokowi Evaluasi Perwira TNI Duduki Jabatan Sipil Buntut Kasus Suap Kepala Basarnas

Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.

Baca Selengkapnya
Pensiunan AL Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno Hatta Ditindak Puspom TNI
Pensiunan AL Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno Hatta Ditindak Puspom TNI

pemilik mobil berinisial AS mulai dicurigai saat saat melintas di area bandara Soekarno-Hatta hari Selasa (14/5) kemarin.

Baca Selengkapnya
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Gaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI

Baca Selengkapnya
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK
Digeruduk TNI hingga Bawahan Ngamuk, 'Buah Simalakama' Pimpinan KPK

Penetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.

Baca Selengkapnya
Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto Melongo Melihat Nama Pacar Anggotanya Ditempel di Rompi
Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto Melongo Melihat Nama Pacar Anggotanya Ditempel di Rompi

Seorang anggota Polri menempelkan nama pacarnya di rompi, bikin Kapolres kaget.

Baca Selengkapnya
Kekecewaan Panglima TNI Usai Kepala Basarnas Jadi Tersangka Korupsi di KPK
Kekecewaan Panglima TNI Usai Kepala Basarnas Jadi Tersangka Korupsi di KPK

KPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.

Baca Selengkapnya
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf
KPK Minta Maaf Kepala Basarnas Jadi Tersangka: Penyelidik Kami Khilaf

Permintaan maaf disampaikan usai Danpuspom TNI Marsda Agung Handoko mendatangi markas antirasuah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka
FOTO: Didatangi Barisan Puspom TNI, KPK Minta Maaf dan Mengaku Khilaf usai Tetapkan Kabasarnas Tersangka

KPK meminta maaf karena tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya