Kasus Satu Keluarga di Bekasi Keracunan, Polisi Cari Suami Korban
Merdeka.com - Polisi mencari suami AM (40), salah satu korban keracunan yang ditemukan di rumah kontrakan RT 02 RW 03, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Sebab hingga saat ini, suami AM belum diketahui keberadaannya.
"AM punya suami dan ini suami sambung. Pas ditemukan tergeletak, suaminya ini tidak ada di lokasi," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki, Selasa (17/1).
Dia mengatakan, suami AM jika ditemukan akan diperiksa sebagai saksi dari peristiwa tersebut.
-
Siapa yang ditangkap terkait hilangnya pria tersebut? Bulan lalu, polisi menangkap keduanya dengan tuduhan keterlibatan dalam kematian dan hilangnya pria tersebut.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kita akan cari (suami AM), karena sampai sekarang belum ada data yang bersangkutan sedang berada di mana," jelas Hengki.
Dia juga mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab ke empat orang ditemukan tergeletak dan tiga di antaranya meninggal dunia
"Menunggu hasil laboratorium, masih diperiksa, kita tunggu dalam seminggu ini mudah-mudahan cepat," jelasnya.
Sebelumnya, tiga orang tewas diduga keracunan dalam rumah kontrakan di RT 02 RW 03 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi merupakan satu keluarga. Selain mereka, dua orang lainnya saat ini masih menjalani perawatan.
Mereka ditemukan tergeletak di dalam rumah kontrakan tersebut dengan kondisi mulut keluar busa pada Kamis (12/1).
Tiga orang yang meninggal dunia yakni AM (40), RA (23) dan MR (17). Sedangkan dua orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang yakni MDS (34) dan NR (5).
"Korban AM memiliki dua orang putra yang meninggal itu atas nama RA dan MR, sedangkan NR termasuk putrinya juga," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Hengki, Senin (16/1).
Sedangkan MDS merupakan ipar dari AM. Dia ditemukan bersama keempat korban lainnya di dalam rumah kontrakan tersebut pada Kamis (12/1) lalu dengan kondisi tergeletak dan mulut mengeluarkan busa.
"Korban atas nama MDS masih dirawat di ruang ICU, sedangkan yang satu lagi dirawat di kamar biasa atas nama NR, sudah mulai membaik kondisinya," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi di pagar rumah korban
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca Selengkapnya"Terakhir dia kasih kabar aku, dia jatuh dari motor, habis itu hilang kontak," begitu curhatan si wanita.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaDiduga sebagai korban pembunuhan, Jenazah seorang sekuriti ditemukan warga. Sebuah cerurit juga masih menancap di perutnya.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.
Baca Selengkapnya