Kasus Skimming di ATM Stasiun UI, Ini Penjelasan BNI
Merdeka.com - Bank BNI segera mengambil langkah atas kasus hilangnya dana nasabah usai bertransaksi di ATM Link Stasiun Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.
Corporate Secretary BNI Meiliana menyampaikan, secara umum pihaknya menjamin dana nasabah aman dari aksi skimming.
"BNI memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menangani kasus dugaan penyalahgunaan ATM dengan maksud pencurian data nasabah atau skimming. SOP tersebut bermuara pada penjaminan bank atas dana nasabah yang telah dicuri oleh pelaku, sepanjang telah lolos dari proses verifikasi tim khusus dari bank," tutur Meiliana dalam keterangannya, Kamis (5/3/2020).
-
Bagaimana cara nasabah BDB transaksi dengan ATM pertama? Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Apa modus penipuan yang terjadi di BRI? Adapun salah satu modusnya adalah melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong yang membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Bagaimana BRI menanggapi kasus penipuan ini? BRI juga terus proaktif berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku yang terlibat berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum.
-
Bagaimana BSI membantu nasabah di akhir pekan? Nasabah dapat transaksi setor dan tarik tunai, pemindahbukuan, hingga layanan customer care.
-
Bagaimana penipu menawarkan pinjaman BRI? 'Dibuka hari ini pinjaman nasabah BRI, bisa kak, biaya admin dipotong saat pencairan Rp20rb per 1 jutanya. Gimana minat? Hubungi nomor saya WA 088184xx039,' narasi yang diunggah akun Facebook Elsa Safira.
Menurut Meiliana, untuk kasus mahasiswa UI, BNI sesuai SOP telah menghubungi nasabah dan memintanya segera melapor ke outlet terdekat.
"Kami telah melakukan verifikasi dan telah mengembalikan dana nasabah pada kesempatan pertama. Atas dasar itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk bertransaksi di ATM," jelas dia.
Meiliana menyatakan, BNI juga telah mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa dengan berbagai langkah.
"Demi mengamankan dana nasabah, dengan sistem pendeteksi dini atau fraud alert system terhadap adanya indikasi perbuatan oleh pihak eksternal yang tidak bertanggung jawab," Meiliana menandaskan.
Sebelumnya, salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kehilangan uang Rp10 juta usai melakukan transaksi penarikan di ATM Link Stasiun UI, Depok, Jawa Barat. Hanya dalam waktu yang cukup cepat, saldo puluhan juta di tabungan BNI miliknya raib.
Korban berinisial A menceritakan, saat itu pada Jumat 28 Februari 2020 dirinya mengambil uang pecahan Rp50 ribu di ATM Link Stasiun UI. Sehari setelahnya, dia mendapat telepon dari pihak Bank BNI.
"Pagi dini hari ini, Minggu 1 Maret 2020, ada panggilan dari pihak BNI yang mau mengkonfirmasi penarikan debit sejumlah Rp5 juta pada pukul 00.00 WIB dini hari," tutur A kepada Liputan6.com, Minggu (1/3/2020).
A kemudian mengkonfirmasi bahwa tidak melakukan transaksi apapun sebanyak Rp5 juta ke pihak BNI. Dalam sambungan telepon itu, dia kemudian minta pemblokiran kartu debit.
"Cek di m-Banking, daftar transaksi, terhitung dari pukul 23.40 WIB, Sabtu 29 Februari 2020, sampai pukul 00.04 WIB, Minggu 1 Maret 2020, terjadi penarikan di dua lokasi berbeda yang ada di Medan dengan total Rp10 juta," jelas dia.
Dalam daftar mutasi di m-Banking miliknya, tercatat penarikan dilakukan di Yuki Shopping Center Medan sebesar Rp4 juta dan Bank BNI Medan Rp6 juta.
"Setelah mengecek melalui m-Banking aku langsung menghubungi BNI Call Center untuk melaporkan pembobolan kartu debitku dan juga sudah melaporkan untuk melakukan pemeriksaan ATM Link di Stasiun UI," katanya.
Menurut A, operator BNI Call Center menyatakan akan melaporkan kasus tersebut pada pihak pengawasan ATM dan cabang Bank BNI terdekat pada hari Senin 4 Maret 2020.
"Semua bukti transaksi di m-Banking udah aku screenshot dan semua telepon sudah aku rekam juga sebagai bukti untuk dibawa hari Senin besok," ujarnya.
Reporter: nanda perdana putraSumber: Liputan6.com
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI buka suara soal video viral penarikan uang Rp100 ribu di ATM yang keluar justru Rp50 Ribu dan Rp2ribu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku langsung mengundang amarah warga sekitar berujung pengurungan di ruangan ATM.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaViral seorang warga menarik Rp100.000 di ATM, namun yang keluar justri uang pecahan uang Rp 50.000 dan Rp 2.000.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaKorban mengetahui kartu ATM-nya hilang saat akan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca Selengkapnya