Kasus Sodomi di Kampus Universitas Islam Riau, Pelaku dan Korban Mahasiswa PMM
Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual, berupa sodomi, yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Islam Riau (UIR) akhirnya tuntas. Pihak kampus mengakui adanya peristiwa itu, tetapi pelaku dan korban bukan mahasiswa UIR, melainkan peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
"Dari hasil investigasi bahwa yang diakui korban yang melakukan tindakan kekerasan adalah mahasiswa PMM yang bukan mahasiswa UIR. Jadi tidak ada mahasiswa UIR melakukan tindakan kekerasan atau sodomi itu, tidak ada. Itu pernyataan resmi dari diduga korban," ujar Kabag Humas UIR, Harry Setiawan, Senin (5/12).
Harry menjelaskan, investigasi tim Satgas Kekerasan Seksual, Perundungan dan Intoleransi UIR telah memeriksa 30 saksi, mulai dari dosen, mahasiswa, pendamping, hingga petugas asrama. Mereka juga telah meminta keterangan dari mahasiswa yang diduga korban.
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
"Yang dituduh adalah mahasiswa yang berasal dari salah satu kampus di Pulau Jawa sana. Sehingga tim mengambil sikap tidak bisa memberikan sanksi kepada para pelaku, karena keduanya bukan mahasiswa UIR, tapi mereka mahasiswa yang sama-sama melakukan program pemerintah," jelasnya.
Pelaku Sudah Dimintai Keterangan
Harry mengatakan, dalam pemeriksaan, tim Satgas bertemu korban di Jakarta pada 29 November lalu. Ketika itulah korban akhirnya menceritakan secara detail soal insiden dugaan kekerasan seksual yang menimpanya.
Kemudian pada 1 Desember tim memanggil mahasiswa PMM yang diduga sebagai pelaku untuk dimintai keterangan. Bahkan, tim Satgas bertemu perwakilan kampus korban, Itjen Dikti, hingga pengurus PMM pusat guna menuntaskan kejadian itu.
"Keputusan akhirnya nanti ada kerja sama 3 universitas untuk menyelesaikan kasus ini. Pertama Universitas Islam Riau, kampus tempat korban dan kampus di Jawa tempat diduga pelaku. Satgas ketiga kampus ini akan diarahkan langsung oleh tim dari Itjen dan PMM pusat," ucapnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya diberitakan, beredar kabar kasus sodomi yang dialami mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta di kampus Universitas Islam Riau. Kasus itu dikabarkan telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Kabar itu beredar di media sosial twitter. Di postingan tertulis soal adanya peserta PMM yang diduga jadi korban sodomi. Tertulis juga bahwa korban adalah mahasiswa dari kampus Islam yang ada di Jakarta.
Korban disebutkan disodomi dua orang mahasiswa lain saat berada di asrama. Kabar tersebut beredar di media sosial yang diposting di Twitter dengan akun bernama @mazzini_gsp tertanggal 27 Oktober 2022.
"Dunia makin gila. Mahasiswa kampus Islam di Jakarta lagi pertukaran pelajar di kampus Islam di Riau malah disodomi sama dua orang mahasiswa sono saat di asrama kampus," tulis akun tersebut seperti dilihat merdeka.com, Jumat (28/10).
Masih dalam postingan itu, korban menceritakan kejadian itu kepada ibunya. Ibunya langsung berangkat ke Riau untuk menjemput anaknya.
"Akhirnya korban cerita sama ibunya. Si ibu tahan minjem uang buat evakuasi anaknya dari Riau ke Jakarta," tulis akun itu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaPelaku mengulangi perbuatannya dan rekaman itu menjadi bukti kuat jika sewaktu-waktu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, UMS juga memberikan sanksi yang sama pada kasus dosen lainnya yang diduga mengajak melakukan tindak asusila mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaPihak UIN Sunan Ampel Surabaya langsung melakukan investigasi terkait temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaBEM UI menyebut unjuk rasa sekaligus sebagai aksi simbolik bahwa UI bukan ruang aman. Kekerasan seksual di UI belum bisa ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia (PPKS UI) menerima 29 laporan kekerasan seksual di kampus itu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua PA Kudus, Siti Alosh Farchaty, menyebut terduga pelaku S bukan bagian dari PA Kudus, melainkan hanya mediator non hakim.
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca Selengkapnya